Pantai Trikora Destinasi Wisata Kepri
Tanjungpinang (KR) – Kemenparekraf/Barekraf RI bersama Pemerintah Provinsi Kepri dan Kabupaten Bintan sedang mempersiapkan perencanaan pengembangan destinasi Pantai Trikora di Kabupaten Bintan untuk menjadi tujuan wisata yang lebih menarik lagi.
Perencanaan ini dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan di Hotel Aston Tanjungpinang. Penyusunan dokumen perencanaan pengembangan destinasi di Kepri. FGD kali ini menyusun perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Pantai Timur Pulau Bintan, tepatnya Pantai Trikora.
Sebagai destinasi yang dirancang berupa ruang terbuka dimana dapat dimanfaatkan pengunjung sebagai pusat-pusat aktivitas seperti koridir pejalan kaki,taman dan lainnya.
Kabid Pengembangan Destinasi Pariwisata Provinsi Kepri, Riodesmawati Lubis yang turut hadir pada FGD tersebut, mengatakan lokasi yang dikembangkan yakni Pantai Trikora KM 50-52, Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang. Dengan luas wilayah lebih kurang 52 Ha.
“Perencanaan pengembangan destinasi ini tentunya bertujuan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat lokal dan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan domestik maupun mancanegara,” jelas Riodesmawati.
Menurut Plt. Kadisbudpar Kab. Bintan, Dahlia Zulfa,S.Sos, ada beberapa dasar pertimbangan sehingga terpilihnya Pantai Trikora untuk dikembangkan. Pantai Trikora dianggap menjadi prioritas pembangunan kepariwisataan Pemerintah Kabupaten Bintan. Selain itu terdapat lahan milik Pemerintah Kabupaten Bintan di dalamnya.
“Pantai Trikora adalah salah satu pantai dengan pasir putih yang terletak di pulau Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia. Pantai alami ini memiliki ombak yang landai dengan bebatuan-bebatuan indah di pantai”
Pantai Trikora memiliki kemudahan akses bagi wisatawan sepanjang waktu. Daya tarik yang paling banyak dikunjungi. Pembangunan juga sudah ada di sana. Banyak sekali pengembangan yang bisa diintegrasikan, Dahlia menjelaskan, Ada sejarah yang tercatat di Pantai Trikora.
Nyatanya Pantai ini singkatan dari Tri Komando Rakyat dalam tragedi konflik antara Indonesia dan Malaysia. Pantai Trikora menjadi daerah pertahanan penting pada Tahun 1961 hingga 1962. Selain itu sepanjang garis pantai ini terdapat habitat dugong dan padang lamun yang dilindungi.(Zuk)