BATAMBREAKING NEWSPOLITIK

Sikap Wakil Ketua DPRD Batam Hendra Asman Dinilai Berlebihan. Selalu Tampil di Belakang Li Claudia Bak Pengawal

Wakil Ketua III DPRD Batam Hendra Asman (kanan) saat mendampingi Walikota Batam Amsakar Ahmad dan Wakil Walikota Li Claudia Chandra. Net

BATAM, (kepriraya.com)- Sikap Wakil Ketua III DPRD Kota Batam, Hendra Asman yang selalu tampil di belakang Wakil Walikota yang juga Wakil Kepala BP Batam Li Claudia Chandra disayangkan banyak kalangan.

Kehadiran Hendra Asman disetiap agenda Li Claudia dinilai kurang pantas nengingat posisi Hendra Asman merupakan anggota dewan bukan ‘ajudan atau bodyguard yang bersangkutan.

Kritik tersebut disampaikan Aktivis Kodat 86, Ta’ in Komari menanggapi isu yang berkembang di masyarakat belakangan ini.

“Sikap Hendra Asman yang selalu tampil mendampingi Claudia di saat menjalankan tugas sebai wakil walikota Batam maupun sebagai wakil ketua BP Batam itu telah melanggar etika dan kepatutan sebagai wakil rakyat,” ujar Ta’in, Minggu (20/4/2025).

Ta’n menilai meski ada kedekatan hubungan hubungan keluarga antara Claudia dengan Hendra Asman, tidak serta merta mengabaikan peran yang bersangkutan sebagai lembaga pengawas kinerja pejabat eksekutif.

Secara aturan, kata Ta’in, memang tidak ada yang dilanggar. Sebagai anggota dewan diatur oleh tata tertib, tapi secara etika hidup bermasyarakat di mana publik akan menilai Hendra Asman melanggar adat kepantasan dan kepatutan.

“Meskipun Hendra Asman merupakan keponakan Li Claudia tidak semestinya menunjukkan diri seperti pengawal Li Claudia. Ini tentu tidak patut, apalagi keduanya berbeda partai,” pungkas Ta’in.

Tugas anggota dewan itu sendiri salah satunya sebagai lembaga kontrol atau pengawas. Seharusnya wakil rakyat bisa mengambil jarak dengan eksekutif agar lebih netral dalam menjalankan tugas.

Ta’n juga mengapresiasi sikap Ketua DPRD Batam Kamaluddin telah menegur Hendra Asman terkait selalu mendampingi pejabatb eksekutif yang sesungguhnya tidak tepat.

Masing-masing anggota dewan punya otoritasnya sendiri, mereka hanya terikat kepada partai dan konstituennya. Fungsi Ketua DPRD tidak lebih seperti ketua kelas maupun fungsi koordinasi.

Selain itu Ta’in mengungkap kejanggalan atas pernyataan Ketua DPRD Provinsi, Iman Sutiawan yang turut campur mengkritisi pernyataan ketua DPRD Batam.

“Itu bukan tupoksinya Ketua DPRD Kepri. Masing-masing lembaga memiliki posisi yang berbeda dan tidak seharusnya mencampuri urusan rumah tangga lainnya,” imbuh Ta’in.

Sementara itu, Anggota DPRD Kota Batam, Ruslan Sinaga, meluruskan pandangan publik mengenai peran legislatif yang kerap terlihat mendampingi kegiatan eksekutif.

“Fungsi utama lembaga DPRD adalah sebagai lembaga pengawas jalannya pemerintahan, bukan sebagai tim pengawal kegiatan kepala daerah. Jangan ada kesan seolah-olah mereka bertindak sebagai “pengawal”, kata Ruslan.

Ruslan mengingatkan kehadiran beberapa anggota dewan di lapangan bukan untuk mengawal.

Menurutnya tugas DPRD jelas, yaitu mengawasi jalannya pemerintahan, membentuk peraturan daerah (Perda), serta memilih kepala daerah apabila diperlukan.

Ruslan mengakui ia tidak sepenuhnya mengetahui maksud kehadiran beberapa anggota DPRD dalam kegiatan pejabat eksekutif (wakil walikota dan wakil ketua BP Batam-red) yang dapat memicu persepsi negatif di mata publik.

Namun, ia menekankan peran utama DPRD tetap berada dalam koridor pengawasan, bukan sebagai pelaksana kegiatan atau bagian dari tim pengawalan eksekutif.

“Bersinergi antara legislatif dan eksekutif harus tetap berada dalam batas fungsi masing-masing lembaga. Kami ingin memastikan apa yang dilaksanakan eksekutif sesuai dengan aturan dan bermanfaat untuk masyarakat. Karena itu penting bagi DPRD untuk hadir, mendengar langsung, dan melihat sendiri di lapangan. Tapi sekali lagi, itu dalam rangka pengawasan, bukan pengawalan,” ujar Ruslan.

Ketua DPRD Kota Batam, Muhammad Kamaluddin, angkat bicara terkait isu yang tengah ramai diperbincangkan publik mengenai kedekatan antara unsur pimpinan DPRD dengan Walikota Batam Amsakar Achmad dan Wakil Wali Kota Li Claudia Chandra.

Dalam jumpa pers yang digelar pada Rabu (16/4/2025), Kamaluddin menilai bahwa kedekatan secara fisik dan emosional yang terlalu intens antar

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *