BREAKING NEWSLINGGA

Orang Tua Protes Kebijakan SMAN 1 Selayar: Siswa Tak Naik Kelas, Dinilai Tak Sesuai Regulasi

Awaludin

LINGGA, (kepriraya.com)— Dunia pendidikan di Kabupaten Lingga kembali mendapat sorotan menyusul kebijakan kontroversial yang diterapkan oleh pihak SMAN 1 Selayar, Kecamatan Selayar. Pada Kamis (26/6/2025), sejumlah orang tua siswa menyatakan kekecewaan mendalam saat pembagian rapor, karena anak-anak mereka dinyatakan tidak naik kelas tanpa alasan yang jelas dan transparan.

Padahal, dalam era Kurikulum Merdeka dan digitalisasi sistem pendidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI telah menegaskan bahwa penilaian seharusnya tidak lagi menjadi alat penghukuman. Hal ini sesuai dengan Peraturan Mendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022 tentang Standar Penilaian Pendidikan, yang menekankan bahwa kebijakan “tidak ada siswa tinggal kelas” harus diutamakan demi mendukung proses belajar yang inklusif dan berpihak pada peserta didik.

Namun, semangat regulasi itu dinilai tidak tercermin di SMAN 1 Selayar. Informasi yang dihimpun dari sejumlah wali murid menyebutkan bahwa keputusan tidak naik kelas bagi beberapa siswa diduga dipicu oleh faktor non-akademik, bahkan berbau subjektivitas pribadi dari pihak tenaga pendidik.

“Kami sebagai orang tua sangat kecewa. Ini bukan hanya soal rapor, ini soal masa depan anak-anak kami. Sekolah semestinya menjadi ruang tumbuh, bukan tempat dihukumnya anak-anak karena ketidaksukaan pribadi,” kata Awalludin, wali murid dari Muhammad Faiz, salah satu siswa yang terkena dampak.

Para wali murid pun berharap pihak sekolah segera mengkaji ulang keputusan tersebut dengan mempertimbangkan aspek psikologis dan prinsip keadilan dalam pendidikan. Mereka menegaskan bahwa setiap anak memiliki hak yang sama dalam memperoleh akses pendidikan yang layak, tanpa diskriminasi.

Lebih lanjut, Awalludin menyerukan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau dan juga Kemendikbudristek untuk turun tangan. Ia meminta adanya evaluasi menyeluruh terhadap proses penilaian dan kenaikan kelas di SMAN 1 Selayar.

“Kami minta pemerintah hadir. Jangan sampai kebijakan yang semena-mena ini membuat anak-anak kehilangan semangat belajar atau bahkan putus sekolah,” pungkasnya.

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *