Polres Lingga Bersama Bulog dan Pemda Gelar Gerakan Pangan Murah Tekan Inflasi

Polres Lingga bersama Perum Bulog dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga ketika menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Simpang Pos Lantas Wismaria, 22–24 Agustus 2025.
LINGGA , ,(kepriraya.com)– Dalam upaya menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan, Polres Lingga bersama Perum Bulog dan Pemerintah Daerah Kabupaten Lingga menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di Simpang Pos Lantas Wismaria, 22–24 Agustus 2025.
Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan Bulog dalam menekan laju inflasi sekaligus memperkuat ketahanan pangan masyarakat. GPM hadir sebagai langkah cepat merespons dinamika harga bahan pokok yang kerap memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah.
Kapolres Lingga, AKBP Pahala Martua Nababan, melalui IPTU Maidir Riwanto, menegaskan bahwa Polri tidak hanya bertugas menegakkan hukum, tetapi juga berperan aktif menjaga stabilitas sosial dan ekonomi.
“Polri, khususnya Polres Lingga, berkomitmen mendukung program pemerintah dalam menekan inflasi dan menjamin distribusi pangan yang terjangkau bagi masyarakat. Gerakan Pangan Murah ini merupakan langkah konkret dalam mewujudkan hal tersebut,” ujar IPTU Maidir.
Dalam kegiatan ini, sejumlah kebutuhan pokok dijual dengan harga subsidi lebih rendah dari pasar, di antaranya:
Beras SPHP Bulog (5 kg): Rp55.000/karung (18 karung)
Minyak Goreng 123 (2 liter): Rp33.000/pack (24 pack)
Tepung Terigu (1 kg): Rp8.000/pack (20 pack)
Sirup: Rp5.000/botol (10 botol)
Tisu: Rp5.000/bungkus (20 bungkus)
Masyarakat menyambut positif kegiatan ini. Selain memperoleh kebutuhan pokok dengan harga terjangkau, warga juga mendapatkan edukasi tentang ketahanan pangan serta pentingnya peran bersama dalam menjaga stabilitas harga.
Dengan pengamanan langsung jajaran Polres Lingga, kegiatan berlangsung tertib, aman, dan kondusif. Program ini diharapkan terus berlanjut dan menjangkau lebih banyak wilayah, sehingga manfaatnya semakin luas, terutama bagi masyarakat lapisan bawah yang terdampak fluktuasi harga pangan.