CCM Indonesia Tinjau Pelaksanaan Program Penanggulangan Penyakit Menular di Kepri

Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menerima kunjungan Tim Technical Working Group (TWG) Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) dari Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia, Senin (3/11/2025). f-Diskominfo Kepri
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)— Gubernur Kepulauan Riau Ansar Ahmad menerima kunjungan Tim Technical Working Group (TWG) Resilient and Sustainable System for Health (RSSH) dari Country Coordinating Mechanism (CCM) Indonesia, Senin (3/11/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari kegiatan Field Oversight Visit (FOV) untuk memantau pelaksanaan program penanggulangan AIDS, Tuberkulosis, dan Malaria (ATM) yang didukung oleh Global Fund.
Ketua TWG RSSH CCM Indonesia, Prof. Dr. drg. Wahyu Sultiadi, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut dilakukan untuk memastikan hibah Global Fund berjalan efektif, transparan, dan berkelanjutan di tingkat daerah.
“Program RSSH tidak hanya soal bantuan dana, tapi juga membangun sistem kesehatan yang tangguh dan mampu berdiri sendiri. Saat ini kita memasuki fase evaluasi menuju kemandirian pembiayaan, agar program tidak bergantung penuh pada donor internasional,” ujar Wahyu.
Ia menambahkan, dukungan Global Fund kepada Indonesia telah berlangsung selama 22 tahun dan kini memasuki ronde ketujuh yang akan berakhir tahun depan. Karena itu, strategi Sustainability, Transition, and Co-Financing (STC) menjadi fokus utama agar pendanaan nasional melalui APBN, APBD, dan sumber lokal lainnya dapat menopang keberlanjutan program.
Wahyu juga menilai Kepri memiliki posisi penting dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular. “Sebagai wilayah kepulauan dengan mobilitas tinggi dan aktivitas pariwisata serta perbatasan yang dinamis, Kepri menjadi daerah strategis dalam pengawasan penyebaran penyakit,” ujarnya.
Gubernur Ansar Tegaskan Komitmen Kesehatan untuk Indonesia Emas
Gubernur Ansar Ahmad menyampaikan apresiasi atas dukungan CCM Indonesia terhadap upaya kesehatan di daerah. Ia menekankan bahwa keberhasilan sektor kesehatan menjadi faktor penting menuju visi Indonesia Emas 2045.
“Selain pendidikan dan ekonomi, kesehatan merupakan pilar utama pembangunan manusia. Karena itu, upaya pengendalian penyakit menular seperti AIDS, TBC, dan malaria harus dilakukan secara terencana dan berkesinambungan,” tegas Ansar.
Berdasarkan data tahun 2025, tercatat 249 kasus AIDS, 5.298 kasus TBC, dan 379 kasus malaria di Provinsi Kepri. Ansar menegaskan perlunya kolaborasi lintas sektor agar penanganan berjalan optimal.
“Kami berharap pendampingan dari CCM Indonesia terus berlanjut, sehingga Kepri memiliki sistem kesehatan yang tangguh dan berdaya saing menuju Indonesia Emas 2045,” tutupnya.
Sebagai informasi, CCM Indonesia merupakan lembaga koordinasi nasional penerima hibah Global Fund yang mengawasi program AIDS, TBC, dan malaria. Sementara TWG RSSH berperan memberikan dukungan teknis serta memastikan strategi transisi pendanaan daerah berjalan sesuai arah kebijakan nasional. (Zuk)

