BINTANBREAKING NEWS

KUA Bintan Pesisir dan DP3KB Bintan Edukasi Remaja Cegah Stunting di Desa Kelong

Foto bersama usai kegiatan penyuluhan pencegahan perkawinan anak sebagai upaya menekan angka stunting, Kamis (19/12/2025). f-Ist

BINTAN PESISIR, (kepriraya.com) – Kantor Urusan Agama (KUA) Bintan Pesisir bekerja sama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3KB) Kabupaten Bintan menggelar penyuluhan pencegahan perkawinan anak sebagai upaya menekan angka stunting, Kamis (19/12/2025).

Kegiatan yang berlangsung di Aula Kantor Camat Bintan Pesisir ini diikuti oleh 40 siswa dan siswi SMAN 2 Bintan Pesisir. Penyuluhan ditujukan untuk membekali remaja dengan pemahaman tentang pentingnya kesiapan fisik, mental, dan sosial sebelum memasuki jenjang pernikahan.

Penyuluh KB DP3KB Bintan, Aisyah, dalam arahannya menegaskan bahwa usia sekolah merupakan masa krusial untuk mempersiapkan masa depan. “Remaja seharusnya fokus belajar dan mengembangkan diri. Menikah di usia yang belum matang, terutama bagi perempuan, berisiko besar terhadap kesehatan ibu dan anak yang akan dilahirkan,” ujarnya. Ia juga mengingatkan dampak serius perkawinan dini, mulai dari komplikasi kehamilan hingga risiko stunting.

Sementara itu, Kepala KUA Bintan Pesisir, H. Ramli Hamid, menjelaskan bahwa pencegahan perkawinan anak merupakan salah satu peran strategis KUA. Ia mengacu pada Pasal 7 Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang Perkawinan yang menetapkan batas usia minimal menikah adalah 19 tahun.

“Perkawinan di usia anak berpotensi menimbulkan berbagai persoalan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, meningkatnya angka perceraian, konflik keluarga, hingga menjadi salah satu pemicu stunting,” jelas Ramli. Ia menambahkan, kunci utama pencegahan perkawinan anak adalah memastikan setiap anak menyelesaikan pendidikan setinggi mungkin.

Diketahui, pergaulan bebas hingga perilaku seksual berisiko menjadi salah satu faktor meningkatnya perkawinan anak di wilayah Bintan Pesisir. Kondisi ini berdampak luas, tidak hanya pada kesehatan dan psikologis anak, tetapi juga pada aspek ekonomi keluarga serta meningkatnya risiko kematian ibu dan anak.

Melalui kegiatan ini, KUA Bintan Pesisir bersama DP3KB Bintan berharap kesadaran remaja semakin meningkat agar mampu merencanakan masa depan secara matang dan berkontribusi dalam menekan angka stunting di Kabupaten Bintan. (Msy)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *