Desa Tangguh Bencana Bersama BPBD Bintan
BINTAN (Kepriraya.com)- Pengarahan sosialisasi Desa Tangguh Bencana (Destana) yang bertempat di kantor balai desa toapaya selatan, kec Toapaya, Kabupaten Bintanl, Dimana kegiatan ini termasuk dalam salah satu program kerja Desa toapaya.

Pengukukuhan ini berlangsung di Balai Pertemuan Kantor Desa Toapaya Selatan, Senin (17/10/2022 ) yang di hadiri oleh Pj Sekda Bintan Ronny Kartika.
Desa Tangguh Bencana sendiri dibentuk sebagai langkah pencegahan dan mitigasi bencana dengan melibatkan unsur-unsur yang ada di desa toapaya sendiri.
“Ronny berharap, dengan adanya Desa Tangguh Bencana ini mampu memberikan penanganan terhadap resiko bencana bila terjadi.
Desa tangguh bencana (destana) merupakan desa yang memiliki kemampuan untuk mengenali ancaman di wilayahnya dan mampu mengorganisir sumber daya masyarakat untuk mengurangi kerentanan dan sekaligus meningkatkan kapasitas demi mengurangi risiko bencana.
“Dihari yang sama, Kepala badan penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kab bintan, Ramlah Menyampaikan. Alam merupakan kehendak tuhan, namun segala resiko bencana dapat diantisipasi. Dengan keberadaan Desa Tangguh Bencana, dirinya menginginkan kontribusi itu terhadap segala resiko bencana alam. Di tahun 2021 tercatat ada 322 peristiwa yang dimonasi karhutla, sedangkan tahun ini, sudah ada 301 kejadian soal karhutla dan bencana alam lainnya seperti longsor banjir dan lain-lainnya, jelasnya.
Misi dan harapannya, Dengan keberadaan Desa Tangguh Bencana ini, Ramlah bisa menjadi garda terdepan saat bencana alam terjadi, Melalui Desa Tangguh tentu kita berharap besar agar kesadaran masyarakat semakin tumbuh, Selain pengukuhan Desa Tangguh Bencana Desa Toapaya Selatan, kegiatan juga disejalankan dengan pelatihan pencegahan dan mitigasi bencana terhadap 20 orang yang tergabung dalam Desa Tangguh Bencana.
Program ini merupakan program unggulan BPBD Kab bIntan, dalam Upaya Mitigasi bencana atau upaya untuk mengurangi risiko bencana dan salah satu perwujudan dari tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat dari ancaman bencana.
Kegiatan ini juga diharapkan mampu meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dalam rangka mengurangi risiko bencana dan dapat meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya serta pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan risiko bencana, diharapkan juga kedepannya dapat meningkatkan kapasitas pemerintah dalam memberikan dukungan sumber daya dan teknis bagi pengurangan risiko bencana, meningkatkan kerjasama antara para pemangku kepentingan dalam diantaraya, pihak pemerintah daerah, sektor swasta LSM, organisasi masyarakat, dan kelompok-kelompok lainnya, tutupnya, (doan).
Editor: Asf