Penggunaan Dana PAD Bumdes Bersama di Tambelan Diduga Tidak Tepat Sasaran
BINTAN (Kepriraya.com) – Penggunaan dana pendapatan asli daerah (PAD) di Kecamatan Tambelan Kabupaten Bintan diduga tidak tepat sasaran.
Hal ini terkuak dari pendapatan yang bersumber dari Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Bersama Kandil Bahar.
Belum genap dua bulan sejak dilantik pada 20 Desember 2021, Camat Tambelan Baharuddin Ngabalin meminta sejumlah uang pada Bumdes Bersama Kandil Bahar miliki Pemerintah Kecamatan Tambelan.
Pada 6 Februari lalu, Baharuddin menugaskan salah satu tenaga honorer Kecamatan, Husta untuk meminta dana PAD Bumdes 2021 sebesar Rp5.700.000 (bukti kwitansi).
Padahal Baharuddin di bulan Februari lalu tersebut baru kurang lebih satu bulan menjabat sebagai Camat.
Uang yang sudah diambil Baharuddin tersebut tidak masuk dalam rekening Kecamatan.
Uang yang diambil dari Bumdes tersebut bukan merupakan hak Baharuddin sebagai Camat karena PAD Bumdes Bersama Kandil Bahar diatur dalam peraturan bersama Kepala Desa se-Kecamatan Tambelan yang dituangkan di dalam Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga (ART).
Terkait dengan hal itu, Camat Tambelan Baharuddin saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penggunaan dana Bumdes tersebut tidak ada masalah.
“Uang itu kita gunakan untuk operasional seperti untuk makan minum bersama unsur setempat,” ungkapnya.
Dikatakan uang tersebut dipergunakan untuk bersama dan hal itu juga sesuai dalam AD/ART seperti dalam hal pembagian keuntungan dari Bumdes.
Menyikapai hal itu, tokoh pemuda Bintan Boy Martin menegaskan terkait Bumdes tersebut sudah ada dasar aturannya untuk mempertegas dan mengikuti komitmen bersama secara hukum.
Karena tidak ada yang bisa lari dari ketentuan itu.
“Kita berharap agar pihak terkait jeli menyikapinya supaya tidak terjadi simpang siur dari aturan itu,” kata Martin.
Dikatakan Martin, bukankah PAD Bumdes bersama itu sudah diatur dalam pasal 14 di dalam AD/ART.
“Dalam AD/ART itu sudah jelas tidak ada PAD utuk Camat,” tegasnya. (Tim)
