BATAMDAERAHHUKRIMTANJUNGPINANG

Andi Cori Desak Gubernur RUPS-LB di PT. Pelabuhan Kepri

TANJUNGPINANG (Kepriraya.com)- Salah seorang aktivis pergerakan di Provinsi Kepri, Andi Cori Patahudin kembali angkat bicara terkait dugaan karut-marut manajemen di PT Pelabuhan Kepri dalam mengelola MV Lintas Kepri.

“Saya mendesak Gubernur Kepri, H Ansar Achmad untuk segera melakukan Rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPS-LB) terhadap PT Pelabuhan Kepri tersebut, karena dinilai tidak layak dalam mengelola perusahaan,”ujar Cori pada sejumlah awak media, Rabu (8/2/2023)

 

Andi Cori saat ditemui sejumlah awak media, Rabu (8/2/2023)

Lebih tegas Andi Cori Patahuddin menyampaikan bahwa persoalan di Bada Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri tersebut belum selesai.

Bahkan ia berencana sesegera mungkin akan melaporkan atas dugaan korupsi di BUP Kepri tersebut ke instusi aparat penegak hukum di Kepri.

“Sejumlah dokumen terkait sudah saya siapkan untuk diserahkan ke aparat penegak hukum sesegera mungkin,”ungkap Cori dengan suara lantang.

Lebih lanjut, Cori juga menyampaikan, bahwa pasca pertemuan dirinya bersama perwakilan masyarakat Lingga dengan pihak Pemerintah Provinsi Kepri yang diwakili oleh Asisten II belum lama ini, ia juga telah  menyampaikansejumlah karut-marut PT Pelabuhan Kepri melalui data.

“Internal BUP ini sudah sangat parah. Tdak ada keharmonisan antara deputi dan manajemen. Apalagi bagian keuangan dan pengelolaan aset yang karut-marut,” jelas Cori.

Cori mendesak Gubernur Kepri, Ansar Ahmad segera melakukan RUPS-LB dan memberhentikan direktur di PT Pelabuhan Kepri tersebut (Capt Awaluddin-red)

“Tindak lanjut dari pertemuan bersama Asisten II, Pemprov  Kepri telah menggelar pertemuan dengan pihak BUP. Akan tetapi manajemen BUP justru memaparkan persoalan labuh jangkar. Sementara, kami tidak pernah mempersoalkan masalah itu. Harusnya BUP jawab sejumlah karut-marut yang terjadi. Oleh karena itu saya minta Awaluddin dipecat,”ujar Cori yang juga didampingi kerabatnya , termasuk mantan kru MV Lintas Kepri, Capt Cornel

Kru MV Lintas Kepr

Bahkan  Capt Cornel menyampaikan keluh kesahnya terhadap tindakan yang dialaminya setelah melakukan tugas dengan baik menjalankan MV Lintas Kepri selama ini, namun ia akhirnya di rumahkan oleh pihak perusahaan tempat ia bekerja selama ini melalui pesan WhatsApp dalam grup 

“Kami memang kemarin disampaikan melalui pesan WhatsApp grup,” kata kru MV Lintas Kepri, Capt Cornel yang dirumahkan oleh Manajemen PT Pelabuhan Kepri.

Dia menjelaskan, dalam isi pesan WhatsApp grup, pimpinan meminta 6 orang kru kapal untuk datang ke Kantor PT Pelabuhan Kepri guna membahas perubahan tupoksi. Faktanya mereka dirumahkan tanpa kejelasan.

“Faktanya kami dirumahkan tanpa ada kejelasan hingga saat ini,” ucap Cornel dengan nada bergetar bercampur geram.

Dengan dirumahkannya 6 kru MV Lintas Kepri tersebut, lanjutnya, mereka hingga saat ini masih menunggu iktikad baik dari Direktur PT Pelabuhan Kepri untuk mendapat kejelasan status pekerjaan di MV Lintas Kepri.

“Sampai hari ini saya masih menunggu iktikad baik pimpinan. Sebab, sejak kami dirumahkan, surat pemberhentian kami sampai saat ini belum keluar. Padahal, kalau dihitung kontrak kerja, masa kerja kami masih berjalan,” jelasnya.

Selain pemberhentian sepihak oleh Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kepri tersebut, gaji mereka juga dipotong oleh manajemen sebesar 20 persen.

“Gaji dipotong 20 persen dengan alasan operasional docking. Padahal pemotongan gaji tersebut tanpa dilandasi dasar hukum yang jelas,” ungkapnya.

Terkait wacana langkah hukum yang akan ditempuh, Cornel masih menunggu iktikad baik dari perusahaan.

Sebagai perusahaan pelat merah, tindakan dalam merumahkan karyawan tentunya sangat disayangkan. Sebab sejumlah kru tersebut merupakan tulang punggung keluarga.

“Memang hanya kru. Tapikan kita punya keluarga,” tuturnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Capt Indra. Hanya saja pada saat itu dirinya mengundurkan diri secara baik-baik dari perusahaan milik Pemprov Kepri tersebut.

“Kalau saya mengundurkan diri secara baik-baik. Kenapa saya mundur karena memang manajemen BUP ini terlalu banyak kepentingan,” ungkapnya.

Bahkan, Indra juga menceritakan kisah kelam yang terjadi dalam manajemen BUP Kepri. Menurutnya luar biasa sama dengan apa yang sekarang berkembang di media massa.

Hingga berita ini di posting belum dapat dikonfirmasi dari pihak terkait di PT Pelabuhan Kepri maupun di BUP tersebut (**)

Editor : Redaksi

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *