DAERAHINTERNASIONALKEPRINASIONALTANJUNGPINANG

Sudan Mencekam, RSF Klaim Kuasai Bandara

SUDAN (Kepriraya.com)-Perang saudara di Sudan pecah. Militer, melalui Angkatan Udara Sudan melancarkan serangkaian serangan udara ke markas paramiliter Rapid Support Forces (RSF) di Ibu Kota Khartoum akibat upaya kudeta pada Sabtu, 15 April 2023. 

Serangan itu dilakukan sebagai balasan setelah RSF menduduki Istana Kepresidenan, beberapa gedung pemerintah, hingga Bandara Internasional di ibu kota dalam upaya kudeta terbaru yang terjadi di negara Afrika utara itu. 

Kelompok paramiliter anti pemerintah Sudan (Rapid Support Forces/RSF) mengatakan telah merebut istana keperesidenan, kemudian panglima militer, dan bandara international Khatoun pada Sabtu 15 April 2023 dalam upaya kudeta. Pihak militer menegaskan masih melawan.

“Angkatan Udara Sudan menghancurkan kamp Tiba dan Soba di Khartoum milik RSF dan mendesak warga sipil di sekitar wilayah itu untuk tetap berada di dalam ruangan,” bunyi pernyataan militer Sudan seperti dikutip AFP. 

Militer Sudan menuturkan pasukannya juga tengah mengejar milisi RSF yang masih berkeliaran di ibu kota dan menduduki gedung-gedung pemerintah. 

“Kami piker jika mereka bijak, mereka akan menarik pasukan mereka yang datang ke Khartoum. Tetapi jika terus berlanjut, kami harus kerahkan pasukan, ke Khartoum dari daerah.” jelas Jendral Abdel Fattah AL-Burhan dikutip HarianHaluan.com dari Instagram @totalpolitikcom, Selasa, 18 April 2023.

Video yang disebar militer Sudan memperlihatkan jet-jet tempur terbang di atas Khartoum. Suara tembakan juga terus terdengar di penjuru ibi kota.  

Seorang jurnalis Reuters melihat meriam dan kendaraan lapis baja dikerahkan di jalan-jalan ibu kota hingga mendengar tembakan senjata berat di dekat markas tentara dan RSF. 

Dokter mengatakan bentrokan telah terjadi di lingkungan perumahan dan warga sipil terluka. 

Persatuan Dokter Sudan sebelumnya melaporkan sedikitnya 25 orang tewas dan 183 luka-luka dalam pertempuran yang Meletus pada saptu antara militer dan RSF 

Bentrokan juga terjadi di markas besar TV pemerintah Sudan, kata seorang pembawa acara yang muncul di layar secara singkat. 

Ini merupakan pertemuan pertama antara pendukung Jenderal Abdel Fattah al-Burhan dan Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo atau Hemedti, sejak keduanya bergabung untuk menggulingkan otokrat veteran Islam Omar al-Bashir pada 2019.

RSF menuduh tantara melakukan plot loyalis mantan orang kuat Presiden Omar Hassan AL-Bashir yang digulingkan dalam kudeta pada 2019. Kudeta 2021 menggulingkan perdana Menteri sipil negara itu 

RSF merupakan sebuah kelompok paramiliter berpengaruh di Sudan yang dibentuk sejak perang Darfur tahun 2013 dan dipimpin oleh Jenderal Mohamed Hamdan Daglo, yang dikenal dengan nama ‘Hemedti’. 

Hemedti telah menempatkan dirinya di barisan terdepan dalam menentang transisi pemerintahan yang direncanakan menuju negara demokrasi. 

Hemedti bersumpah para pejuangnya akan terus berperang sampai “semua pangkalan militer direbut.” 

Pertempuran berkecamuk sejak Sabtu pagi antara tentara reguler dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter yang dipimpin oleh Daglo. *

(sumber: Haluankepri.com)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *