BATAMDAERAHKEPRINASIONALTANJUNGPINANG

Puluhan Massa Geruduk Kantor BP2JK di Batam, Tolak Mafia Proyek APBN di Kepri

BATAM (Kepriraya.com) – Puluhan masyarakat bersama kelompok Jasa Konstruksi Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) termasuk Ormas dan LSM di Kota Tanjungpinang, mendatangi kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Kepri di Kota Batam, Kamis (4/5/2023)

Kedatangan puluhan masyarakat dari Pulau Penyengat dan Kampung Bugis Kota Tanjungpinang bersama kelompok Jasa Konstruksi di Kepri tersebut, untuk menyoroti adanya dugaan dugaan mafia sejumlah proyek bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang dinilai telah merugikan keuangan negara senilai puluhan bahkan ratusan miliar rupiah, akibat banyaknya proyek mangkrak dan amburadul, terutama terdapat di Kota Tanjungpinang, termasuk beberapa wilayah di Kepri.

Andi Cori saat menyampaikan laporan dan data tertulis terkait amburadulnya sejumlah proyek APBN di Kota Tanjungpinang ke Kepala BP2JK Kepri di Batam, Kamis (4/5/2023)

Kedatangan puluhan massa dari Kota Tanjungpinang tersebut disambut baik oleh Kepala KP2JK, Fani Dhuha ST, MT, bersama beberapa stafnya, di teras.pimtu masuk kantornya yang terletak di Ruko kawasan Batam Center. 

Andi Cori Patahudin selaku masyarakat Jasa Konstruksi, diharapkan Kepala KP2JK Kepri, Fani Dhuha, memaparkan adanya sejumlah kejanggalan, dari mulai proses pelelangan hingga pelaksanaan proyek senilai puluhan miliar dari APBN tersebut yang dinilai amburadul dan meninggalkan “bangkai” bangunan akibat tidak dapat terlaksana dengan baik sebagaimana yang direncanakan.

“Kami banyak memiliki bukti dan data. Kalau bapak-bapak tidak percaya, silahkan datang ke Tanjungpinang dan lihat langsung terhadap sejumlah pelaksanaan proyek APBN yang amburadul tersebut. Kalau perlu, saya biayai bapak datang ke Tanjungpinang,”ujar Cori dengan suara lantangnya.

Disamping Cori, beberapa LSM dan Ormas, juga menyebutkan adanya dugaan mafia proyek APBN tersebut yang diduga diakomodir oleh seseorang berinisial TF, berasal dari Surabaya dengan membawa sejumlah bendera perusahaan luar Kepri untuk memenangkan proses pelelangan hingga pelaksanaan proyek tersebut.

“Sejak tahun 2017 secara berturut turut tiap tahunnya hingga 2023 ini, orang yang memenangkan pekerjaan proyek bersumber APBN tersebut, masih tetap orang yang sama. Meskipun sejumlah proyek yang dikerjakan terrsebut gagal, namun tiap tahun masih tetap orang yang sama dimenangkan dalam proses pengerjaan. Kenapa ini bisa terjadi, kalau tidak ada apa-apanya alias KKN. Semuanya tidak terlepas dari kantor BP2JK ini,”ujar Cori menimpal.

Menurut penyampaian kontraktor, LSM dan warga penyengat, senggarang dan Kampung Bugis, seorang pria bernama Taufik, diduga merupakan pelaku utama yang memboyong sejumlah perusahaan konstruksi  di Kepri, untuk menggarap proyek fisik yang dinilai gagal.

Masyarakat Jasa Kontruksi, Andi Cori Patahuddin, dalam pertemuan itu mengatakan, sejumlah proyek di Tanjungpinang, Anambas dan Natuna dikerjakan perusahaan asal Jakarta dan Surabaya, yang kuat dugaan dibawa oleh seorang pria dikenal dengan sebutan Taufik tersebut 

“Karena informasi yang kami dapat bahwa T ini membawa belasan perusahaan yang dibawa dari Jakarta dan Surabaya khususnya,” kata Andi Cori.

Sejumlah proyek konstruksi  yang dikerjakan perusahaan asal Jakarta dan Surabaya itu diantaranya Proyek Pengerjaan Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh kawasan senggarang kampung bugis senilai Rp.34 Miliar.

Penataan Perumahan Kumuh di Pulau Penyengat Rp.15 Miliar tidak tuntas. Ruang Kelas Baru (RKB) di Universitas Maritim Raja Ali Haji senilai Rp32 Miliar, Pembangunan Dermaga di Kabupaten Kepulauan Anambas dan Natuna senilai Rp 43 Miliar dan Rp75 Miliar, dinilai tak tuntas dikerjakan.

Bahkan pelaku usaha konstruksi, warga dan LSM menyebut salah satu perusahaan yang dibawa Taufik untuk pengerjaan proyek jembatan Kampung Bugis, Tanjungpinang terlibat kasus korupsi.

Berdasarkan data yang dihimpun, Kejaksaan Negeri Tanjungpinang pada Desember 2022 menetapkan 4 tersangka dugaan korupsi Peningkatan Kualitas Permukiman Kumuh kawasan senggarang kampung bugis, Tanjungpinang lantaran tak sesuai spesifikasi.

Kendati Taufik terus membawa perusahaan yang terlibat permasalahan hukum, warga mengatakan, Taufik kembali beraksi dengan mendatangkan kembali perusahaan untuk menggarap pekerjaan proyek APBN, di Pulau Penyengat.

Untuk itu, warga meminta agar BP2JK ini untuk benar-benar mengawasi proyek APBN di Kepri yang dikerjakan perusahaan-perusahaan asal Jakarta dan Surabaya tersebut.

“Kami minta agar bapak-bapak di Kantor BP2IK ini dapat lebih menseleksi kembali dan lebih teliti dalam proses penjaringan penyedia jasa kontruksi ini. Jangan sampai membangun asal-asalan di daerah yang kita cintai ini,” kata Andi Cori.

Kepala KP2JK Kepri, Fani Dhuha mengatakan siap menampung aspirasi warga, LSM dan masyarakat jasa konstruksi yang mengadukan persoalan itu ke pihaknya.

Kendati demikian, Fani mengaku belum mengetahui persoalan tersebut, namun ia berjanji kedepan pihaknya akan lebih teliti lagi serta mengawasi serius setiap proyek dibawah pengawasannya.

“Saya berterimakasih atas masukan dari bapak sekalian, dengan ini kedepan akan lebih teliti lagi untuk mengawasinya,”ujar Fani dengan bahasa terbata-bata seperti grogi melihat kedatangan puluhan massa dan pemapara Andi Cori cs saat itu.

Selain ke Kantor BP2IK Kepri di Batam tersebut, beberapa rombongan Cori kemudian bertolak ke Jakarta guna menyampaikan hal serupa ke Kementerian terkait. (**)

Editor : Asfanel

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *