DAERAHKEPRINASIONALTANJUNGPINANG

Musim Kemarau Namun Udara Dingin, Berikut Penjelasan BMKG

Fenomena udara dingin meskipun sedang musim kemarau terjadi akhir-akhir ini. Salah satunya saat ramai dilaporkan suhu udara di Kota Bandung, Jawa Barat mencapai 15 derajat Celcius.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan, secara umum, iklim di Indonesia dibentuk oleh perairan hangat seragam yang membentuk 81% wilayah di Indonesia dengan suhu rata-rata di darat sekitar 28 derajat Celcius untuk wilayah perairan, kemudian 26 derajat Celcius untuk di wilayah pedalaman, dan 23 derajat Celcius untuk daerah pegunungan yang lebih tinggi.

“Kemudian, suhu rata-rata bulanan di Indonesia juga konstan bernilai sekitar 25 derajat Celcius hingga 26 derajat Celcius di sepanjang tahun. Dan suhu udara sedikit berubah pada musim ke musim atau dari satu daerah ke daerah berikutnya dengan suhu udara rata-rata cenderung turun pada musim kemarau. Sehingga, saat periode musim kemarau suhu udara terasa lebih dingin,” ujar Prakirawan BMKG, Dendi Rona Purnama, dikutip Minggu (23/7/2023).

Berdasarkan analisis BMKG, ada beberapa faktor yang menyebabkan daerah tertentu di Indonesia memiliki suhu yang lebih dingin antara lain yang pertama faktor ketinggian seperti daerah pegunungan, kemudian arah pergerakan angin, tutupan awan dan daerah yang ditumbuhi oleh vegetasi.

“Pergerakan massa udara dari Australia ke Indonesia membawa angin kering dan dingin ke daerah Nusantara. Hal tersebut menyebabkan turunnya suhu udara di wilayah Indonesia,” ujar Dendi.

Selanjutnya, kata Dendi, Monsun Australia juga pada dasarnya 1 Juli 2023 terus aktif dan diprediksi intensitasnya meningkat lebih kuat dibandingkan klimatologisnya hingga dasarian Agustus 2023. Hal ini akan mempengaruhi penurunan suhu di wilayah Indonesia terutama di bagian selatan. *

(sumber: okezone.com)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *