KUA Bintan Pesisir Lokasi Pembuatan Film Drama Lancang Kuning

- Pembuatan film drama Lancang Kuning yang dibuat oleh Siswa dan Siswi SMAN 2 Bintan Pesisir, di kantor KUA Bintan Pesisir.Jum’at,(7/6/2024). foto: KUA Bintan Pesisir
BINTAN (kepriraya.com)- Kepala KUA Bintan Pesisir menerima kunjungan beberapa siswa dan siswi SMAN 2 Bintan Pesisir, Jum’at,(7/6/2024). Kedatangan mereka untuk meminta izin memanfaat ruang pelaminan atau balai nikah KUA Bintan Pesisir sebagai salah satu lokasi atau tempat pembuatan film drama Lancang Kuning selain pantai Manok Kelong.
Kepala KUA Bintan Pesisir H. Ramli Hamid menyambut baik niat tersebut, “Kami mendukung upaya menghidupkan dan mengenalkan kembali sejarah dan budaya bangsa Melayu bagi kaum milenial.”Di era moderen saat ini generasi muda sudah terpengaruh tayangan-tayangan dan filem barat yang tidak mendidik kaum milenial lebih mengarah kepadapa pergaulan bebas,”jelas Kepala KUA Ramli.
Diceritakan, “Kisah Lancang Kuning memberikan pelajaran bahwa cinta jangan menggelapkan mata dan dunia. Tidak boleh menerima begitu saja informasi dari orang tanpa kros cek/tabayyun. Boleh jadi informasi itu hoax/fitnah yang dapat menimbulkan malapetaka seperti dalam kisah legenda Kapal Lancang Kuning,”ucap Ramli.
“Konon cerita Lancang Kuning berasal dari sebuah kerajaan di Bukit Batu, Kab. Bengkalis, yang pada saat itu diperintah oleh raja Datuk Laksmana. Memiliki dua orang Panglima Umar dan Hasan yang dipercayai oleh Datuk Laksamana. Panglima Umar menyukai seorang gadis bernama Zubaidah yang disambut baik oleh Datuk Laksamana timbulah rasa cemburu Panglima Hasan, karena ia juga mencintai Zubaidah.
Atas hasutan Hasan, Pawang Domo mengatakan kepada Datok Laksamana, jika ingin meluncurkan Lancang Kuning harus mengorbankan perempuan hamil anak pertama yakni Zubaidah. Ahirnya Datok Laksmana dan Panglima Hasan tewas diujung keris terhunus Panglima Umar. Lancang kuning berlayar dinakhodai oleh Panglima Umar hingga dihantam badai karam laut Tanjung Jati, “pungkasnya
“Pada cerita Lancang Kuning ini, Panglima Hasan diperankan oleh Rivaldi, Panglima Umar oleh Ezi, Datok Laksmana oleh M. Akbar, Pawang diperankan oleh Manzilaini, Zubaidah diperankan oleh Desri serta pemeran lainnya mesy, marsa, septia, rani, Fira dan raka. (M.Haidir)
Editor: Asfanel
.