Even PON XXI Aceh – Sumut 2024, KONI Kepri Tebang Pilih Alokasikan Dana Publikasi ke Media

- Sejumlah pengurus KONI Kepri saat foto bersama.Net
BATAM (Kepriraya.com),- Dana publikasi KONI Kepri disinyalir tebang pilih mengalokasikan anggaran publikasi untuk media yang ada di Kepri.
Mirisnya lagi, media massa yang pemiliknya tidak memiliki kedekatan dengan pengurus KONI Kepri, meskipun sudah terverikasi Dewan Pers, pun tidak menikmati anggaran publikasi tersebut.
Untuk diketahui, pembinaan dan keberangkatan atlet Kepri mengikuti PON Aceh-Sumatera Utara 2024 ini, Pemprov Kepri menganggarkan dana Rp11 miliar.
Dari jumlah tersebut, tentu ada yang disisihkan untuk anggaran publikasi.
Akan tetapi banyak media massa terutama online mengaku tidak mendapatkan dana publikasi itu.
“Media saya tidak pernah ada kerjasama dengan KONI Kepri. Baik itu dalam bentuk advetorial, maupun banner. Padahal kalau ada kegiatan KONI Kepri, kita juga liput dan muat beritanya,” kata pimpinan media online
Maritimraya.com., Amrullah Mursalin kemarin.
Amrullah berharap dana publikasi KONI Kepri juga mengalir ke medianya dalam bentuk kerjasama iklan, advetorial dan sejenisnya. Karena itu merupakan uang rakyat yang peruntukannya harus transparan dan berkeadilan. Sebagai lembaga Pers yang berbadan hukum, ia juga membayar pajak ke negara.
“Intinya kalau uang rakyat itu jangan makan sendiri. Kalau memang ada haknya masyarakat, harus diserahkan ke masyarakat. Ini demi untuk keadilan. Lagi pula itu kan ada aturanya juga,” kata Amrullah Mursalin yang juga Ketua DPD Sarikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Propinsi Kepri. .
Amrullah mendesak aparat penegak hukum (APH) mengawasi penyaluran dana KONI Kepri ini apakah sudah sesuai aturan atau belum.
Dia menekankan jangan sampai ada indikasi korupsi, kolusi dan nepotisme. Sebab, apapun cerita nya kalau sudah menyangkut duit rakyat serupiah pun harus dipertanggungjawabkan.
“Uang negara harus dikelola dengan hati-hati. Karena kalau tidak tepat sasaran, apalagi ada indikasi KKN dalam penyalurannya maka siap-siaplah berurusan dengan aparat penegak hukum. Sudah banyak contoh, bahwa penggunaan dana KONI yang tidak amanah agar berurusan dengan (APH) .” katanya.
Amrullah mengatakan akan mencoba mensondingkan masalah ini ke Kejari Kepri sebagai bentuk kontrolnya dalam penggunaan dana publikasi KONI Kepri. Nanti akan ditanya, kemana saja dana itu dibelanjakan. Kalau memang hanya ke media tertentu juga ditanya alasannya kenapa. Pokoknya tidak ada yang luput.
” Serupiah pun tetap ditanya kemana dibelanjakan. Buktinya mana. Dan itu diverifikasi lagi, kalau memang dibelanjakan,” katanya.
Ketua KONI Kepri Usep RS yang dikonfirmasi masalah tersebut, Selasa (13/8/2024) berdalih dikarenakan anggaran terbatas dan alokasi anggaran untuk media sangat kecil.
Ditanya, berapa nilai anggaran publikasi dan jumlah media yang tercatat dalam kerjasama dengan KONI Keprri, Usep tidak memberikan jawaban.(afr)
Editor Redaksi