Nama Sekda Tanjungpinang Zulhidayat Diseret Netizen di Acara Jalan Santai Forum RT/RW
- Menghadirkan Salah Seorang Calon Walikota Tanjungpinang

Kegiatan jalan santai yang dilaksanakan oleh Forum Komunikasi RT/RW pada Sabtu (21/9) yang menghadirkan salah seorang calon Walikota mendapat sorotan dari publik. f – Rza / kepriraya.com
TANJUNGPINANG (kepriraya.com) – Kegiatan silaturahmi RT/RW, jalan santai dan senam sehat yang digelar oleh Forum Komunikasi RT/RW Kota Tanjungpinang di Lapangan Futsal Rimba Jaya, Sabtu (21/9) kemarin, setelah mendapat sorotan publik hingga aktivis, kini viral kembali dan jadi perdebatan di medsos facebook.
Kontroversialnya acara itu karena dihadiri oleh calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma. Sementara, di media sosial (medsos) facebook sejumlah netizen berdebat bahkan ada menyebut nama Sekda Zulhidayat.
Sebagaimana di kutip dari Group Medsos Info Pinang, kehebohan itu berawal dari cuitan akun Ajhon Rendrakasna yang menulis “waduh ini parah ni”. Akun Rendi Ihwan Tapakuka yang mencuit “yang disejahterakan bukan Rakyat tapi RT/RW, jadi walikota RT RW aja” dan akun Selinda Maha Putri “Tengok ni kelakuan RT RW kita tak netral,” saat mengomentari slide yang diposting di Group Medsos Info Pinang oleh akun Hendra Kasmansyah Jazmin yang menampilkan slide croping pemberitaan Rahma menghadiri kegiatan Silaturahmi dan jalan santai Forum RT/RW di masa tahapan Pilkada beberap hari lalu.
Sontak cuitan Ajhon Rendrakasna tersebut langsung di tanggapi oleh Akun Wibowo Adjie Xeno dengan menyeret nama Sekda, “Perlu saya jelaskan disini ya. Kegiatan tersebut murni diadakan melalui Forum Komunikasi RT RW Kota Tanjungpinang. Kegiatan ini juga atas sepengetahuan Pemko dibawah Binaan Sekda Zulhidayat dan Kabag Pemerintahan Pak Kholidin. Kehadiran Bu Rahma karena memang diundang dan pemberian hadiah karena memang sudah jadi kebiasaan bu rahma dalam Berbagi. RT RW se Tanjungpinang sudah sepakat bergerak untuk Pemenangan Buk Rahma dan Ustad Riza. Sekian terima kasih,” demikian bunyi cuitan akun Wibowo Adjie Xeno yang di kutip dari group Info Pinang tersebut.
Cuitan akun Wibowo Adjie Xeno yang membawa nama Sekda Zul Hidayat tersebut sontak mendapat tanggapan serius dari puluhan akun yang bergabung, salah satunya akun Ajhon Rendrakasna yang men Tag nama akun Sekda Tanjungpinang Zul Hidayat “kata Wibowo Adjie Xeno pak sekda Zul Hidayat terlibat apa bener ni pakk?? Yang dijawab Wibowo Adji “kenapa emang rupanya,”.
Cuitan Adjie Xeno tersebut kembali mendaat tanggapan dari Akun Rido Gerviano “Gini ya ku jelasin sama kau Wibowo Adjie Xeno tim Rahma yang paling Cerdas. RT/RW itu adalah perangkat pemerintahan paling dasar yang diberikan insentif dari APBD. jadi RT RW Dilarang Keras Berpolitik Praktis. Kalau kegiatan itu inisiatif Forum RT RW kenapa tidak undang kedua paslon. Yang aku lihat, dari baju seragam nya aja udah Rahma banget. Apkah ini merupakan bagian metode pengarahan RT RW untuk bergerak jadi Timses Pemenangan RAHMA? Ini justru akan mengkerdilkan RT RW di masyarakat yang harusnya jadi pengayom warga, dan ini memicu timbulnya keributan. BAWASLU juga kemana, kenapa bisa kecolongan,” cuitnya.
Menanggapi berbagai komentar di group tersebut seperti pertanyaan salah satu akun sembari men Tag kembali nama akun Face Book Sekda Zul Hidayat “Wibowo Adjie Xeno oh.. sekda jg terlibat ya.. Zul Hidayat apa iya pak.. Bapak juga terlibat ni?? kembali akun Wibowo Adjie Xeno mecuit kalau iya kenapa emang?
Bahkan akun Wahyu Aji Men tag nama Sekda Zul Hidayat dgn cuitan Kata Wibowo Adjie Xeno pak sekda Zul Hidayat terlibat apa bener ni pakk ?? Yang dijawab Wibowa adji kenapa emamg rupanya?
Sebagaimana di ketahui, kegiatan silaturahmi, jalan santai dan senam sehat Forum RT/RW Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, jadi sorotan publik.
Kegiatan yang berlangsung di Lapangan Futsal Rimba Jaya pada Sabtu pagi 21 September 2024, jadi sorotan publik karena kehadiran salah satu bakal calon Wali Kota Tanjungpinang, Rahma.
Salah satu yang menyoroti kegiatan itu, yakni Ketua Jaringan Pengawas Kebijakan Pemerintah (JPKP) Kepulauan Riau, Adiya Prama Rivaldi. Ia mempertanyakan kapasitas Rahma diundang Forum RT/RW dalam kegiatan tersebut.
“Dia bukan seorang Walikota lagi dan juga bukan pejabat publik. Kami menduga kegiatan ini untuk kepentinganya di Pilkada saat ini,” ujar Adiya, kemarin.
Untuk itu, Adiya mengingatkan kepada RT/RW di Tanjungpinang agar lebih berhati-hati dalam bermain di atas gelombang, karena dalam tindak pidana pemilu kali ini dapat menjerat serta mempidanakan secara personal yang menerima dan yang memberi sebuah bantuan ataupun ajakan.
Kegiatan itu juga mendapat sorotan dari anggota DPRD Tanjungpinang, Novaliandri Fathir. Menurutnya, kegiatan itu ada indikasi terkait keberpihakan RT/RW ke salah satu calon. Untuk itu, ia mengimbau kepada RT/RW untuk bersikap netral pada Pilkada Tanjungpinang.
“Kami ini tidak ingin RT/RW memihak ke paslon tertentu. Harus netral, RT/RW itu pejabat perpanjang tangan pemerintah,” katanya.
Bantah Terlibat
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tanjungpinang, Zulhidayat, memberikan klarifikasi terkait isu yang beredar di media sosial mengenai dugaan keterlibatan dirinya dalam dukungan politik yang dilakukan Forum RT/RW terhadap salah satu pasangan calon Walikota Tanjungpinang.
Zulhidayat menegaskan, sebagai ASN, dirinya dan seluruh aparatur pemerintah kota Tanjungpinang wajib menjaga netralitas dalam pilkada.
“Saya tegaskan, sebagai ASN, saya dan seluruh ASN lainnya wajib netral dan tidak terlibat dalam politik. Kabar yang menyebutkan saya ikut terlibat sama sekali tidak benar,” ujar Zulhidayat saat dikonfirmasi, Senin (30/9).
Zulhidayat menjelaskan, dirinya memang diundang oleh Forum RT/RW dalam sebuah acara, namun tidak dapat menghadirinya karena ada agenda lain.
“Benar, saya dan beberapa perangkat Pemko diundang oleh Forum RT/RW, namun karena ada kegiatan lain, saya berhalangan hadir. Namun, Pemko sebagai pihak yang diundang tidak mengetahui siapa saja undangan lainnya, karena undangan tersebut bersifat pribadi tanpa dilampirkan daftar undangan,” jelasnya.
Zulhidayat menegaskan kembali, lembaga kemasyarakatan seperti RT dan RW harus menjaga netralitas dan tidak memihak pada salah satu pasangan calon dalam pilkada.
“Saya akan mengingatkan kembali seluruh lembaga kemasyarakatan kita, termasuk RT dan RW, untuk menjaga kondusivitas dan netralitas dalam proses pilkada,” ujarnya.
Terkait sanksi, Zulhidayat menyatakan pihaknya akan pelajari dan koordinasikan dengan pihak terkait.
“Termasuk yang kita pelajari sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tutupnya. (inf/eza)