Infaq Seribu Rupiah Bisa Bantu Pendidikan Anak-Anak di Kepri

calon Wakil Gubernur dari M Rudi, Aunur Rafiq, bersama Himpunan Masyarakat Riau yang ada di Tanjungpinang dalam Pertemuan yang diselenggarakan di REZ Kaffe, Jalan R Ali Haji Km 8 Atas Tanjungpinang, Selasa (08/10/2024) f -Zuki/ Untung/ kepriraya.com
ANJUNGPINANG, (kepriraya.com)– Demi meringankan beban APBD, Gerakan Infaq Rp.1000,- bisa membantu pendidikan anak -anak di Kepri agar bisa melanjutkan pendidikan baikdi dalammaupun diluuar negeri.
Demikian terungkap saat silaturrahmi calon Wakil Gubernur dari M Rudi, Aunur Rafiq, bersama Himpunan Masyarakat Riau yang ada di Tanjungpinang. Selain membicarakan lapangan pekerjaan dan UMKM, juga masalah pendidikan. Pertemuan tersebut diselenggarakan di REZ Kaffe, Jalan R Ali Haji Km 8 Atas Tanjungpinang, Selasa (08/10/2024).

Aunur Rafiq mengatakan, Program di Riau Kepri itu ada untuk penambahan modal, ada juga program CSR untuk pendidikan di Bank Riau Kepri. Berdasarkan peraturan Gubernur bisa diberikan kepada anak-anak yang ingin melanjutkan pendidikan baik didaerah maupun melanjutkan di luar negri, di Yaman, di Al-Ashar atau dimana saja, walaupun tidak besar.
“Namun untuk membantu lebih terlaksananya bantuan pendidikan itu, kami di Karimun menerapkan Gerakan Infaq 1000 Rupiah bagi pegawai negri dan non ASN yang dikelola Baznas untuk penddikan”, ungkapnya.
Jadi, bantuan ini dikelola oleh Baznaz, kemudian Baznas mengajukan kepada Bupati, lalu Bupati yang menandatangai berapa besar yang akan dikeluarkan untuk bantuan dana gerakan infaq 100 rupiah ini.
Bayangkan jika di Kepri ini ada 8000 orang, satu hari seribu, berarti satu hari ada delapan juta rupiah. Seminggu ada 5 hari kerja, dikali lima sudah 40 juta ruupiah.
“Kalau sebulan dikalikan 4 maka sudah 160 juta rupiah. Dikalikan 12 untuk satu tahun, jadi sudah berapa, hitung saja sendiri. Kalau itu dapat kita terapkan sehari seribu rupiah saja, kita bisa membantu anak-anak kita dengan tidak memberatkan APBD yang begitu panjang dan sulit pengurusannya”, bebernya.
Saat ini Rp.1000,- saja tidak laku bagi anak anak. Jajannya saja paling tidak Rp.5000,- .Tapi kita latih dia untuk berinfaq seribu rupiah saja, pahala dapat, dan bermanfaat.
“Tapi bagaimana dengan anak yatim dan fakir miskin. Dalam UU mereka menjadi tanggung jawab negara”, jelas Rafiq.
Dalam pertemuan tersebut Himpunan Masyarakat Riau yaang hadir ramaida padat dan mereka bersama meneriakkan yel yel klas nomor urut 2.
(Munsyi Untung & Zuki)