Mahasiswa Pascasarjana UMRAH Bahas Pengelolaan Sampah Berbasis Gender di Bank Sampah Kuantan Bersih

Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (MIL) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengelolaan Sampah Berbasis Gender” di Bank Sampah Kuantan Bersih (BSKB), Tanjungpinang. Minggu (30/11/2024) f -Jepri / kepriraya.com
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)- 30 November 2024 – Program Studi Magister Ilmu Lingkungan (MIL) Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pengelolaan Sampah Berbasis Gender” di Bank Sampah Kuantan Bersih (BSKB), Tanjungpinang. Kegiatan ini merupakan bagian dari proyek mini penelitian mahasiswa dalam mata kuliah Gender dan Sosial Lingkungan.
Diskusi lapangan ini diikuti oleh mahasiswa MIL UMRAH, yaitu Hermansyah, Desriyati, Raden Mariadi Noviandi, Wan Ahmad Luthfi, Rupi’ah, Dasril, Bella, Keken, Yayuk, dan Imelda Imte, di bawah bimbingan langsung Dr. Ir. Khodijah Ismail, yang juga berperan sebagai moderator.
Khodijah menyampaikan harapannya agar hasil diskusi ini dapat menjadi kontribusi nyata bagi pengelolaan sampah yang lebih baik, khususnya di Tanjungpinang dan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Ketua Bank Sampah Kuantan Bersih, Elfina Siregar, mengapresiasi kegiatan ini. Ia menilai diskusi bersama mahasiswa UMRAH memberikan masukan berharga untuk mendorong inovasi dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Elfina juga menyebutkan bahwa dukungan ibu-ibu dalam membeli produk kerajinan daur ulang dari bank sampah menjadi salah satu penguat dalam mewujudkan pengelolaan sampah berbasis gender.
Diskusi ini membahas berbagai topik, antara lain pemberdayaan peran perempuan dalam pengelolaan sampah, pengembangan kerajinan daur ulang, serta peningkatan kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan. Kegiatan ini juga menjadi awal kolaborasi antara sejarawan dan komunitas lokal untuk menciptakan pengelolaan sampah yang lebih ramah lingkungan.
Bank Sampah Kuantan Bersih diharapkan dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Kepri dalam menerapkan pengelolaan sampah berbasis gender. Kegiatan ini menandai pentingnya pertukaran pengalaman dan inovasi yang dapat diterapkan untuk mengubah limbah rumah tangga menjadi produk bernilai guna.
“Pertemuan ini sangat bermanfaat, terutama untuk mengatasi permasalahan sampah sekaligus memodifikasi menjadi kerajinan yang bernilai ekonomi,” tutup Elfina. (Jepri)