Pemprov Kepri Minta Eksportir Tambang Patuh Tempatkan DHE di Bank Dalam Negeri

Foto bersama usai Sosialisasi Devisa Hasil Ekspor dan Layanan Jasa Perbankan yang digelar oleh Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Tanjungpinang di Harris Hotel, Batam Center, Selasa (3/6/2025). f-Ist
BATAM, (kepriraya.com)- Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) meminta para eksportir produk hasil pertambangan mineral bukan logam dan batuan (MBLB) untuk patuh terhadap aturan penempatan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Daya Alam (SDA) sebesar 100 persen di bank dalam negeri selama 12 bulan.
Imbauan ini disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Kepri, Nyanyang Haris Pratamura, saat menutup acara Sosialisasi Devisa Hasil Ekspor dan Layanan Jasa Perbankan yang digelar oleh Bank Tabungan Negara (BTN) Cabang Tanjungpinang di Harris Hotel, Batam Center, Selasa (3/6/2025).
“Pertama, saya menyampaikan apresiasi kepada BTN Tanjungpinang dan jajarannya yang telah memprakarsai kegiatan ini. Kedua, apresiasi juga kepada para eksportir pertambangan MBLB di Kepri yang telah menjalankan aturan penempatan DHE,” ujar Nyanyang dalam sambutannya.
Ia menegaskan bahwa penempatan DHE sebesar 100 persen di perbankan nasional merupakan amanah dari Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 Tahun 2025 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan SDA.
“Kebijakan ini bertujuan untuk meningkatkan likuiditas valas dalam negeri, guna memperkuat ketahanan ekonomi nasional. Mari kita kolaborasi, agar masyarakat makin maju dan investasi merata,” ujarnya.
Lebih lanjut, Nyanyang menyoroti pentingnya menjaga iklim investasi, khususnya pada sektor pertambangan pasir kuarsa di wilayah Lingga dan Natuna yang saat ini sedang tumbuh pesat.
Berdasarkan data dari Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kepri, realisasi ekspor pasir kuarsa tahun 2024 tercatat mencapai 1.447.667 metrik ton, dengan nilai transaksi sekitar Rp400 miliar. Sementara itu, proyeksi produksi dan ekspor tahun 2025 diperkirakan melonjak hingga 12,2 juta metrik ton.
Acara sosialisasi tersebut juga dihadiri sejumlah pejabat penting, antara lain Kepala Dinas ESDM Kepri M. Darwin, Kepala Kantor Wilayah BTN Sumatera Paulus H.E. Simanjuntak, Kepala Cabang BTN Tanjungpinang Eddy Prabudi Telaumbanua, Koordinator Inspektur Tambang Kementerian ESDM Kepri Sastro Purba, dan Ketua Umum Himpunan Penambang Kuarsa Indonesia (HIPKI) Ady Indra Pawennari yang juga CEO PT Multi Mineral Indonesia. (*)