Warga Binaan Lapas Dabo Singkep Terima Ijazah Paket C, Siap Tatap Masa Depan Lebih Cerah

Sejumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep ketika menerima ijazah pendidikan kesetaraan Paket C yang setara dengan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA). Penyerahan ijazah ini dilakukan pada Jumat (20/6) f- Ist
LINGGA, ,(kepriraya.com)- Sejumlah warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Dabo Singkep resmi menerima ijazah pendidikan kesetaraan Paket C yang setara dengan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA). Penyerahan ijazah ini dilakukan pada Jumat (20/6) oleh pihak Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kabupaten Lingga sebagai wujud komitmen negara dalam memberikan hak pendidikan bagi seluruh warga negara, termasuk mereka yang tengah menjalani masa pidana.
Kepala Lapas Dabo Singkep, Jaka Putra, menyampaikan bahwa program pendidikan ini merupakan bagian dari pembinaan kepribadian bagi warga binaan. Menurutnya, pendidikan menjadi salah satu pilar penting dalam proses reintegrasi sosial.
“Melalui pendidikan, kami berharap warga binaan dapat meningkatkan kualitas diri dan memiliki bekal keterampilan serta pengetahuan ketika kembali ke masyarakat nantinya,” ujar Jaka.
Program pendidikan Paket C di Lapas Dabo Singkep telah berlangsung selama satu tahun. Kurikulum serta tenaga pengajarnya disediakan langsung oleh SKB Kabupaten Lingga. Meski berada di balik jeruji, para peserta menunjukkan semangat belajar yang tinggi hingga berhasil menyelesaikan proses pendidikan dengan baik.
Plt. Kepala SPNF-SKB Kabupaten Lingga, Zoliho, mengapresiasi kerja sama yang telah terjalin antara instansinya dan pihak Lapas.
“Ini adalah bukti bahwa pendidikan adalah hak semua orang. Kami akan terus mendukung program pendidikan kesetaraan di lembaga pemasyarakatan agar para warga binaan dapat meraih masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan diterimanya ijazah Paket C ini, para warga binaan kini memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau menggunakannya sebagai syarat administrasi untuk memperoleh pekerjaan setelah bebas nanti.
Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan di dalam lapas tidak hanya berfokus pada pengawasan, tetapi juga pada pemberdayaan dan pemulihan martabat individu.