BREAKING NEWSTANJUNGPINANG

Pengurus JATMAN Kepri Hadiri Pelantikan dan Rakernas I di Purworejo, Ditekankan Peran Besar Toreqah dalam Perjuangan Bangsa

Pengurus Idarah Wustho JATMAN (Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah) NU Wilayah Kepulauan Riau. Senin (7/6/)

PURWOREJO, (kepriraya.com) – Alhamdulillah, Pengurus Idarah Wustho JATMAN (Jam’iyah Ahlith Thariqah al-Mu’tabarah an-Nahdliyah) NU Wilayah Kepulauan Riau berkesempatan menghadiri acara Pelantikan Pengurus Aliyah Idarah Pengurus Pusat JATMAN NU dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I yang digelar di Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, pada Senin 7–8 Juli 2025.

Salah satu momen menarik dalam acara tersebut adalah pidato Rois ‘Am JATMAN KH. Chalwani Nawawi yang mengangkat kembali peran besar para tokoh thariqah dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Beliau menekankan bahwa selama masa penjajahan Belanda, yang paling ditakuti oleh kolonial adalah para pejuang yang menempuh jalan thariqah.

“Pejuang bertoreqah tidak takut kepada siapa pun selain Allah SWT,” ujar KH. Chalwani. Ia mencontohkan tokoh-tokoh besar seperti Pangeran Diponegoro, Tuanku Imam Bonjol, Jenderal Sudirman, hingga tokoh-tokoh dari Kesultanan Riau-Lingga seperti Raja Haji Fisabilillah dan Raja Muhammad Yusuf yang dikenal memiliki kedalaman dalam thariqah.

KH. Chalwani juga mengungkapkan bahwa kekhawatiran Belanda terhadap kekuatan spiritual para tokoh ini begitu besar hingga mereka mengutus Snouck Hurgronje untuk menyamar sebagai Muslim dan belajar ke Mekkah, guna menyusun strategi politik adu domba. Bahkan Belanda juga mendatangkan tokoh dari Arab untuk diangkat sebagai Mufti Batavia demi memperkuat hegemoni kolonial.

Dalam konteks ini, KH. Chalwani mengajak umat Islam, khususnya warga Kepri, untuk kembali membangkitkan kejayaan thariqah sebagaimana yang pernah tumbuh subur di Pulau Penyengat dan Lingga. “InsyaAllah, kita perlu mengembalikan Tanah Kepri sebagai Bumi Thariqah. Dengan thariqah, pembangunan fisik dan spiritual bisa berjalan seimbang,” ujarnya.

Semangat ini diharapkan menjadi motivasi bersama dalam memperkuat peran JATMAN di daerah, serta menjadikan nilai-nilai spiritual sebagai fondasi dalam membangun masyarakat yang kuat secara lahir dan batin. (*)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *