Kampung Madong Jadi Kawasan Ketahanan Pangan Maritim Baru di Kepri

Kampung Madong, Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang.
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)-– Kampung Madong, Kelurahan Kampung Bugis, Kota Tanjungpinang, resmi menyusul Desa Pengudang di Kabupaten Bintan sebagai objek kawasan ketahanan pangan maritim di Provinsi Kepulauan Riau.
Penetapan ini merupakan bagian dari Proyek Perubahan Ketahanan Pangan Maritim yang digagas Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Zahwan Pandra Arsyad. Sosialisasi program digelar Rabu (3/9/2025) dengan tema “Pengembangan Aliansi Strategis Kehumasan guna Membangun Ekosistem Ketahanan Pangan Maritim secara Kolaboratif dan Partisipatif di Wilayah Perbatasan”.
Potensi dan Kendala
Madong dipilih karena memiliki karakteristik pesisir serupa dengan Pengudang. Warga setempat menggantungkan hidup sebagai nelayan tangkap maupun pembudidaya ikan. Kawasan ini juga dikelilingi hutan mangrove yang menjadi habitat penting bagi biota laut.
Meski potensial, masyarakat masih menghadapi hambatan, mulai dari sertifikasi BPOM, Sertifikat Kelayakan Pengolahan (SKP), hingga akses pemasaran produk olahan.
Dukungan Pemerintah
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kepri, Riki Rionaldi, menegaskan pihaknya siap membantu peningkatan kualitas produk perikanan Madong.
“Kami akan mendampingi penerbitan SKP dan GMP agar produk perikanan bermutu dan aman dikonsumsi. Produk Madong juga akan kita dorong masuk ke Koperasi Merah Putih,” ujarnya.
Ia meminta warga bergabung dalam koperasi agar distribusi produk lebih terarah.
Sinergi Lintas Sektor
Kombes Pol Zahwan Pandra menjelaskan, Madong ditetapkan sebagai lokasi kedua Pilot Project Kampung Pangan Laut (KAPAL) setelah Pengudang. Desa Resun, Kabupaten Lingga, akan menjadi lokasi berikutnya.
Pandra juga menyebut pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai BPOM Kepri untuk memfasilitasi sertifikasi izin edar produk perikanan masyarakat.
“Dengan sertifikasi, produk olahan warga bisa lebih mudah dipasarkan sesuai aturan,” tegasnya.
Dalam paparannya, Pandra menekankan empat kunci membangun ekosistem pangan maritim: pentahelix, kolaboratif, adaptif, dan berkelanjutan.
Peran Humas
Kepala Bidang Komunikasi dan Kehumasan Diskominfo Kepri, Trio Andana, menilai inisiatif ini sebagai terobosan nyata peran humas.
“Komunikasi publik bukan hanya menyampaikan pesan, tapi juga menjembatani kepentingan pemerintah, akademisi, pelaku usaha, media, dan masyarakat,” ujarnya.
Trio menegaskan, kolaborasi lintas sektor akan menjadi kunci memperkuat ketahanan pangan di wilayah perbatasan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pemangku kepentingan, mulai dari Disperindag, DP2KH, DKP Kepri, hingga perangkat daerah Tanjungpinang.(r)