Haidir, Ayah Empat Anak yang Tekun Menekuni Usaha Pot Bunga dan Bak Mandi Semen di Tanjungpinang
Tampak Hadir sedang membuat pot bunga di kediamannya di jalan ganet Senin (22/9/2025) f-zuk/kepriraya.com
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com) – Kreativitas memang bisa lahir dari kebutuhan. Begitulah kisah Haidir, seorang ayah empat anak asal Tanjungpinang yang kini dikenal sebagai pengrajin pot bunga dan bak mandi berbahan semen dan pasir.
Pria yang akrab disapa Idir ini awalnya hanya berjualan tanaman buah seperti mangga, jambu, lengkeng, durian hingga jeruk. Namun, sulitnya mendapatkan pot untuk menanam membuatnya terpikir untuk mencoba membuat sendiri.
“Awalnya saya belajar dari teman dan menonton tutorial di YouTube. Dari coba-coba akhirnya bisa, dan semakin hari semakin mantap menekuni usaha ini,” ujar Idir kepada kepriraya.com, Senin (22/9/2025)
Mulanya, pot yang ia buat hanya untuk kebutuhan pribadi. Tak disangka, kerabat dan tetangga mulai tertarik hingga membuatnya serius mengembangkan usaha pot semen ini. “Alhamdulillah, responnya bagus. Jadi saya putuskan fokus di sini,” katanya.
Modal awal yang ia keluarkan sekitar Rp1 juta, digunakan untuk membeli peralatan dasar seperti meja putar, cetakan, serta perlengkapan lainnya. Kini, ia melayani pesanan pot sesuai permintaan konsumen, baik dari segi ukuran, bentuk, maupun warna.
Pot bunga dan Bak mandi
Harga pot buatannya bervariasi, tergantung model. Untuk pot polos berkisar dari Rp60 ribu hingga Rp250 ribu, sementara pot bermotif bisa lebih tinggi. “Kalau konsumen minta motif, tentu harganya lebih tinggi karena butuh ketelitian ekstra,” jelasnya.
Usaha kreatif yang dijalani secara otodidak ini kini menjadi sumber penghasilan sekaligus kebanggaan bagi Idir. Dengan tekun, ia mengerjakan setiap pesanan dari rumahnya di Jalan Ganet Gang Nangka, Kelurahan Pinang Kencana, Tanjungpinang.
Bagi masyarakat yang berminat memesan, Idir bisa dihubungi langsung melalui WhatsApp di nomor 0852 7258 4819. “Semoga usaha kecil ini terus berkembang dan bermanfaat bagi keluarga dan orang lain,” tutupnya penuh harap. (Zuk)
