Geber Walk Out, Kecewa Tak Dilibatkan Bahas Gurindam 12

Perwakilan Geber menggelar pertemuan di kedai kopi Bundaran Batu 8 usai meninggalkan kantor Gubernur Kepri. Kamis (2/10).
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com) – Aliansi Gerakan Bersama (Geber) Kepri menyatakan kekecewaannya karena tidak dilibatkan dalam audiensi bersama Gubernur Kepri, Ansar Ahmad, terkait polemik privatisasi Taman Gurindam 12, Kamis (2/10).
Sejak siang, perwakilan Geber sudah menunggu di kantor gubernur sesuai undangan dari Kepala Dinas PUPP Kepri, Rodi Yantari. Namun, setibanya Ansar, pertemuan justru digelar bersama UMKM Tepi Laut tanpa menghadirkan Geber. Situasi itu membuat Geber memilih walk out.
Koordinator Geber, Jusri Sabri, menilai sikap tersebut melecehkan perjuangan pihaknya. “Kami merasa tersakiti. Dari awal Geber yang konsisten memperjuangkan transparansi rencana pengelolaan Gurindam 12, tapi malah dipinggirkan,” ujarnya.
Geber menegaskan akan menempuh langkah lanjutan, termasuk aksi demonstrasi dan gugatan hukum terkait rencana pengelolaan sebagian kawasan Gurindam 12 oleh pihak swasta. Dukungan serupa juga datang dari sejumlah organisasi masyarakat yang menolak aktivitas di Gurindam 12 di luar rencana awal pembangunan.
Selain itu, Geber mendesak DPRD Kepri membentuk Pansus untuk mengaudit seluruh proyek Gurindam 12 sejak 2017. “Audit harus dilakukan, karena indikasi penyimpangan anggaran cukup kuat,” tegas Ketua Cindai Kepri, Edi Susanto.