KPU Tekankan Pentingnya Penguatan Literasi dan Komunikasi Publik dalam Sosialisasi Pemilu
Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) Tahun 2025, yang digelar di Jakarta, Jumat (17/10/2025)
JAKARTA, (kepriraya.com) — Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mochammad Afifuddin menegaskan bahwa Pemilu adalah konteks, bukan sekadar teks, sehingga kinerja KPU perlu diukur melalui indeks partisipasi masyarakat, baik dalam pemilu maupun pilkada.
Pernyataan itu disampaikan saat Rapat Koordinasi Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat (Sosdiklih Parmas) Tahun 2025, yang digelar di Jakarta, Jumat (17/10/2025). Hadir pula anggota KPU August Mellaz, Idham Holik, Parsadaan Harahap, dan Iffa Rosita, bersama jajaran pejabat Setjen KPU.
Dalam arahannya, Iffa Rosita menekankan pentingnya kemampuan public speaking bagi para petugas divisi parmas agar pesan dan informasi dapat tersampaikan secara efektif kepada masyarakat.
Sementara itu, Parsadaan Harahap mengingatkan pentingnya meningkatkan literasi pemilu di kalangan penyelenggara, sehingga informasi yang disampaikan kepada publik dapat lebih transparan dan mudah dipahami.
Di sisi lain, Idham Holik menyoroti peran strategis hubungan publik (public relation) dengan para pemangku kepentingan untuk menjaga kepercayaan dan citra positif lembaga penyelenggara pemilu.
Sebagai Ketua Divisi Sosdiklih Parmas, August Mellaz menegaskan bahwa pendidikan pemilih berkelanjutan menjadi kunci sukses dalam menghadapi pemilu dan pilkada mendatang. Ia mendorong agar seluruh jajaran melakukan evaluasi dan optimalisasi di setiap sektor sosialisasi dan partisipasi masyarakat.
Rakor ini juga dihadiri oleh Deputi Bidang Dukungan Teknis Eberta Kawima, Inspektur Utama Nanang Priyatna, serta Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi se-Indonesia, yang berkomitmen memperkuat sinergi menuju pemilu yang partisipatif, cerdas, dan berintegritas. (*)
