BREAKING NEWSTANJUNGPINANG

Kemenag Tanjungpinang Gelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Agama Buddha 2025

Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Buddha Tahun 2025 di Vihara Guna Vijaya, Komplek Pinang Mas, Jumat (21/11).

TANJUNGPINANG (kepriraya.com) — Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Buddha menggelar Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru Pendidikan Agama Buddha Tahun 2025 di Vihara Guna Vijaya, Komplek Pinang Mas, Jumat (21/11). Kegiatan ini menjadi bagian dari implementasi Asta Protas Kementerian Agama RI, khususnya dalam upaya meningkatkan mutu layanan pendidikan keagamaan.

Sebanyak 40 guru mengikuti pelatihan ini, terdiri dari 15 guru KKG SD, 9 guru MGMP SMP, 8 guru MGMP SMA/SMK, serta 8 guru dari SMB Vihara Guna Vijaya.

Kepala Seksi Bimas Buddha, Parjio, menegaskan bahwa kompetensi guru merupakan ujung tombak peningkatan kualitas pendidikan. Berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005, ada empat kompetensi utama yang wajib dimiliki seorang guru: pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.

“Kompetensi ini harus tampak nyata dalam proses pembelajaran. Mulai dari penggunaan metode kreatif, sikap adil dan keteladanan, komunikasi yang baik dengan orang tua, hingga pemanfaatan teknologi informasi,” jelas Parjio.

Selain pelatihan, kegiatan juga dirangkaikan dengan pembentukan Persatuan Guru Agama Buddha Indonesia (PERGABI) Kota Tanjungpinang. Melalui musyawarah peserta, Edi Harsono terpilih sebagai Ketua PERGABI Kota Tanjungpinang.

Kepala Kantor Kemenag Kota Tanjungpinang, Erizal, hadir membuka kegiatan sekaligus memberikan arahan. Ia menekankan pentingnya penguatan kompetensi guru agama Buddha sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan keagamaan di sekolah.

Dalam pemaparannya, Erizal juga mengajak para guru menerapkan “kurikulum berbasis cinta” dalam pembelajaran—pendekatan yang menekankan nilai-nilai humanis, empati, serta pembentukan karakter peserta didik.

Erizal berharap kegiatan ini dapat menjadi momentum peningkatan kapasitas guru agama Buddha di Tanjungpinang, sehingga mampu memberikan layanan pendidikan yang profesional, inklusif, dan berdampak bagi peserta didik.(*/Ki)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *