BREAKING NEWSPOLITIKTANJUNGPINANG

Kemenkum Kepri Dukung LAM Perkuat Marwah Melayu Lewat Kepastian Hukum

Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Riau (Kemenkum Kepri) menghadiri pembukaan Rapat Kerja Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Tahun 2025, Jumat (19/12/2025). F-ist


TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)– Komitmen menjaga marwah dan jati diri Melayu terus diperkuat melalui sinergi lintas lembaga. Kantor Wilayah Kementerian Hukum Kepulauan Riau (Kemenkum Kepri) menghadiri pembukaan Rapat Kerja Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau Tahun 2025, Jumat (19/12/2025).


Kemenkum Kepri diwakili oleh Kepala Bidang Pelayanan Kekayaan Intelektual Bobby Briando bersama Perancang Peraturan Perundang-undangan Muda Miftah Farid. Kehadiran ini menjadi wujud dukungan terhadap penguatan adat dan budaya Melayu yang selaras dengan kepastian hukum.


Rapat kerja yang mengusung tema “Kukuhkan Azam, Dari Pucuk Hingga ke Akar” ini dijadwalkan berlangsung selama dua hari, 19–20 Desember 2025, dan dihadiri berbagai pemangku kepentingan. Turut hadir Gubernur Kepulauan Riau yang diwakili Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesra, Dr. H. T. S. Arif Fadillah, S.Sos., M.Si., jajaran Forkopimda, instansi vertikal, OPD, serta pimpinan LAM se-Kepri.


Ketua LAM Kepri, Dato’ Wira Setia Laksana H. Raja Al Hafiz, menegaskan bahwa rapat kerja ini menjadi ruang evaluasi sekaligus perumusan arah strategis lembaga ke depan. Selain mempertanggungjawabkan program yang telah berjalan, Raker diharapkan melahirkan rekomendasi yang memperkuat peran LAM dalam pembangunan daerah.


“Sinergi antara LAM dan Pemerintah Provinsi menjadi kunci agar nilai-nilai adat Melayu terus hidup dan relevan,” ujarnya.


Sementara itu, mewakili Gubernur Kepri, Asisten I menyampaikan apresiasi atas kontribusi LAM dalam mendukung program pemerintah. Ia menilai, pelibatan budaya Melayu dalam setiap agenda daerah telah menjadi identitas khas Kepulauan Riau di tingkat nasional.
Menurutnya, Raker LAM memiliki peran strategis dalam merumuskan program pelestarian budaya, terutama bagi generasi muda. Dengan posisi geografis Kepri yang berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia, penguatan nilai adat dinilai semakin penting di tengah derasnya arus globalisasi.


Rapat kerja ini diharapkan menjadi pijakan kuat bagi LAM Kepri dalam menjaga warisan budaya Melayu sekaligus memperkokoh jati diri daerah melalui kolaborasi dan kepastian hukum. (Zuk)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *