BISNISBREAKING NEWSTANJUNGPINANG

Warga Antusias Hadiri Kegiatan Konsultasi Publik Studi AMDAL Pembersihan dan Pemanfaatan Hasil Sedimentasi Laut di Desa Numbing Bintan oleh PT Suwarna Cahaya Semesta

Kegiatan PT Suwarna Cahaya Semesta melaksanakan Konsultasi Publik Studi AMDAL untuk Rencana Kegiatan Pembersihan dan Pemanfaatan Sedimentasi Laut di Perairan Laut Natuna, Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (21/12/2025) F-Asf/kepriraya.com

BINTAN (Kepriraya.com) – Puluhan warga antusias hadiri kegiatan Konsultasi Publik Studi AMDAL untuk Rencana Kegiatan Pembersihan dan Pemanfaatan Sedimentasi Laut oleh PT Suwarna Cahaya Semesta di Perairan Laut Natuna, Desa Numbing, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau, Minggu (21/12/2025)

Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Desa Numbing dan dihadiri oleh sekitar 60 peserta, yang terdiri atas Camat Bintan Pesisir, Kapolsek Bintan Pesisir, Kapolsubsektor Bintan Pesisir, Babinkamtibmas, Kepala Desa beserta aparat desa, tokoh masyarakat, serta perwakilan nelayan.

Pemaparan rencana kegiatan dan hasil kajian AMDAL disampaikan langsung oleh pihak pemrakarsa yang diwakili oleh Yamin Pakaya, selaku Direktur Teknik PT. Suwarna Cahaya Semesta.

Selama sesi diskusi, antusiasme masyarakat terlihat sangat tinggi, yang tercermin dari berbagai saran, masukan, dan pendapat yang disampaikan oleh peserta.

Sebagian masyarakat menyampaikan kekhawatiran terkait potensi dampak terhadap mata pencaharian nelayan, khususnya kemungkinan terganggunya aktivitas penangkapan ikan selama kurang lebih tiga (3) tahun pada masa berlangsungnya kegiatan pembersihan sedimentasi.

Menanggapi hal tersebut, Yamin Pakaya menjelaskan bahwa pemrakarsa telah mempertimbangkan dampak tersebut dan menyiapkan solusi pengelolaan.

“Hal dimaksud, antara lain melalui pengembangan sistem budidaya ikan terpadu dengan jaring apung modern (mariculture) bagi nelayan yang terdampak,”terang Yamin Pakaya.

Selain itu lanjutnya, juga telah direncanakan pula program budidaya dan restorasi mangrove yang terintegrasi dengan skema karbon biru (carbon trading) sebagai upaya pemulihan ekosistem pesisir dan peningkatan manfaat ekonomi bagi masyarakat.

Melalui penjelasan yang rinci serta didukung dengan contoh penerapan program serupa yang telah berjalan di lokasi lain, masyarakat dapat memahami rencana pengelolaan yang ditawarkan dan menyampaikan harapan agar program tersebut dapat segera direalisasikan.

Dalam kesempatan tersebut, Yamin Pakaya tidak hanya menyampaikan perannya sebagai Direktur PT. Suwarna Cahaya Semesta, tetapi juga sebagai Ketua Himpunan Pengusaha Sedimentasi Laut Indonesia (HPSLI), yang menyatakan komitmennya untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat dan membahasnya bersama para pemangku kepentingan terkait.

Komitmen tersebut akan dituangkan dalam dokumen AMDAL sebagai bagian dari rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup yang wajib dilaksanakan oleh pemrakarsa.

Kegiatan konsultasi publik ini berlangsung selama kurang lebih tiga (3) jam, dimulai pada pukul 09.00 WIB dan berakhir pada pukul 12.00 WIB, serta ditutup dengan penandatanganan Berita Acara Penetapan Wakil Masyarakat yang akan hadir dalam pembahasan di Komisi Penilai AMDAL.(fnl)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *