Aliansi Mahasiswa Pemuda Soroti Peredaran Rokok Ilegal diTanjungpinang, Sebut Ini Adanya Dugaan Pembiaran

Berbagai merek rokok ilegal alias non cukai yang beredar bebas di wilayah Kota Tanjungpinang. F- Asf
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com) — Maraknya peredaran rokok ilegal yang masih bebas dijual di Kota Tanjungpinang menuai kecaman keras dari Aliansi Mahasiswa Pemuda (AMP) Tanjungpinang. AMP menilai kondisi ini sebagai bentuk kegagalan serius dalam penegakan hukum, bahkan mengarah pada dugaan pembiaran yang sistematis.
Koordinator Lapangan AMP Tanjungpinang, Mahera Sovie Putra, menegaskan bahwa rokok tanpa pita cukai kini tidak lagi beredar secara sembunyi-sembunyi, melainkan dijual secara terang-terangan di warung-warung kecil, kios, hingga pedagang eceran di berbagai wilayah kota.
“Ini fakta di lapangan. Rokok ilegal dijual bebas dan mudah ditemukan. Kalau aparat serius bekerja, kondisi seperti ini tidak mungkin dibiarkan terus berlangsung. Ini bukan sekadar kelalaian, tapi patut diduga sebagai pembiaran,”ungkap Mahera pada media ini, Rabu (24/12/2025)
Mahera menyebut, peredaran rokok ilegal telah berlangsung cukup lama dan menyebabkan kerugian negara dari sektor penerimaan cukai. Dana yang seharusnya masuk ke kas negara untuk membiayai pembangunan dan layanan publik justru hilang akibat lemahnya pengawasan.
AMP Tanjungpinang menilai selama ini penindakan yang dilakukan cenderung tidak menyentuh akar persoalan. Mahera mengkritik pola penegakan hukum yang dinilai hanya bersifat simbolik dan tidak menyasar jaringan besar distribusi rokok ilegal.
“Jangan hanya menyasar pedagang kecil sebagai korban. Yang harus dibongkar adalah aktor utama dan jaringan di belakangnya. Kalau ini tidak dilakukan, maka penegakan hukum hanya menjadi sandiwara,” ujarnya.
Lebih lanjut, AMP memperingatkan bahwa pembiaran terhadap peredaran rokok ilegal dapat merusak kepercayaan publik terhadap aparat penegak hukum. Mahera menegaskan AMP akan terus melakukan kontrol sosial dan tidak menutup kemungkinan menggelar aksi lanjutan sebagai bentuk tekanan moral dan politik.
“Ini peringatan keras. Jika kondisi ini terus dibiarkan, AMP siap turun ke jalan dengan kekuatan massa yang lebih besar. Kami tidak akan diam melihat hukum dipermainkan,” tutup Mahera.
AMP Tanjungpinang menegaskan sikap kritis ini merupakan bagian dari tanggung jawab mahasiswa dan pemuda dalam mengawal penegakan hukum serta melindungi kepentingan masyarakat dan negara.
Hingga berita ini dipublikasikan, belum ada tanggapan dari instansi maupun aparat terkait dalam upaya konfirmasi. (tim)

