BATAMBISNISBREAKING NEWS

Mahasiswa Politeknik Siber Cerdika Internasional Dampingi UMKM Getuk Piayu di Baloi Permai Batam Melalui PRISMA 3.0

Salah seorang mahasiswa Politeknik Siber Cerdika Internasional Batam saat berkunjung ke stan UMKM Getuk Piayu Baloi Permai.

BATAM, (kepriraya.com)– Program Riset dan Pemberdayaan Masyarakat (PRISMA) 3.1 kembali menjadi ruang nyata bagi mahasiswa untuk terjun langsung mendampingi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

Salah satunya dilakukan oleh Didi Junaedi Sormin, mahasiswa Politeknik Siber Cerdika Internasional (SCI) Cirebon, yang melaksanakan kegiatan PRISMA 3.0 di Kelurahan Baloi Permai, Kecamatan Batam Kota, Kota Batam, Kepulauan Riau.

Dalam kegiatan ini, Didi mengangkat UMKM Getuk Piayu milik Ibu Anna, yang berlokasi strategis tepat di depan Kantor Kelurahan Baloi Permai.

UMKM ini telah lama menjadi bagian dari denyut ekonomi masyarakat sekitar dengan menjajakan berbagai olahan getuk tradisional yang masih diminati hingga kini.

Getuk Tradisional Jawa Hadir di Batam.
Getuk dikenal sebagai makanan tradisional khas Jawa yang berbahan dasar singkong, pisang, atau ubi.

Meski berasal dari budaya Jawa, getuk tetap memiliki tempat tersendiri di Kota Batam yang masyarakatnya multikultural.
Getuk Piayu menawarkan beragam varian, antara lain:

Getuk singkong
Getuk pisang
Getuk ubi
Getuk lindri
Ongol-ongol dan jajanan tradisional lainnya.

Keunikan ini menjadi bukti bahwa kuliner tradisional mampu beradaptasi lintas daerah, sekaligus menjadi penghubung nilai budaya di tengah masyarakat perkotaan.

Tantangan UMKM adalah Permodalan dan Kompetitor. Dalam pendampingan PRISMA 3.0, Didi Junaedi Sormin menemukan bahwa UMKM Getuk Piayu menghadapi tantangan yang umum dialami banyak UMKM di Indonesia, terutama menyangkut permodalan terbatas.

Keterbatasan modal membuat pelaku UMKM sulit melakukan pengembangan kemasan yang lebih menarik
Diversifikasi produk, penambahan alat produksi yang lebih efisien dan
perrsaingan usaha (kompetitor).

Munculnya berbagai jajanan modern dan produk sejenis dengan konsep kekinian membuat UMKM tradisional harus berjuang lebih keras untuk mempertahankan pelanggan, terutama generasi muda.

Pemasaran yang masih konvensional,
penjualan masih mengandalkan lokasi fisik dan pelanggan sekitar, sehingga potensi pasar digital belum dimanfaatkan secara optimal.

Peran PRISMA 3.0 dalam Pemberdayaan UMKM.

Melalui PRISMA 3.0, mahasiswa tidak hanya hadir sebagai pengamat, tetapi juga sebagai pendamping dan fasilitator.
Pendampingan difokuskan pada
Pemetaan potensi dan masalah UMKM.

Peningkatan kesadaran pentingnya branding dan diferensiasi produk
edukasi awal tentang pemasaran digital sederhana sehingga penguatan mental usaha agar UMKM tetap bertahan di tengah persaingan.

Kegiatan PRISMA 3.0 ini dibimbing oleh Ibu Puteri Kamilla, M.M., selaku Dosen Pembimbing, yang mendorong mahasiswa untuk menerapkan ilmu bisnis digital secara langsung dan kontekstual di masyarakat.

Menjaga kuliner tradisional, menguatkan ekonomi lokal, pendampingan UMKM Getuk Piayu bukan sekadar kegiatan akademik, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap pelestarian kuliner tradisional dan penguatan ekonomi lokal.

Getuk bukan hanya makanan, tetapi juga identitas budaya yang perlu dijaga keberlanjutannya.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa, pelaku UMKM, melalui pemerintah, UMKM diharapkan mampu bertahan menghadapi kompetisi naik kelas secara bertahap dan menjadi inspirasi bagi UMKM lainnya di Kota Batam.

Program PRISMA 3.0 membuktikan bahwa peran mahasiswa dapat menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan nyata masyarakat.(*)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *