Brigjen Pol Yan Fitri Jabat Kapolda Kepri

- Brigjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah,MH
TANJUNGPINANG (Kepriraya.com) – Pucuk pimpinan jabatan Kepala Polisi Daerah Kepri Provinsi Kepulauan Riau (Kapolda Kepri) yang sebelumnya dijabat oleh Irjen Pol Tabana Bangun, dikabarkan akan digantikan oleh Brigjen. Pol. Drs. Yan Fitri Halimansyah, M.H.
Informasi jabatan Brigjen Pol Yan Fitri ini, juga dibenarkan sejumlah pihak, baik dari kalangan Politik, Praktisi Hukum dan anggota kepolisian di daerah ini pada Kamis (7/12/2023)
Memang, nama Yan Fitri yang akrab disapa Bang Yan, pria lulusan Akpol 1989 dan berpengalaman dalam bidang Reserse ini, memang sudah tidak asing lagi di mata dan hati lapisan masyarakat di wilayah Kepri.
Sebelum diangkat sebagai Kapolda Kepri, Ia pernah menjabat sebagai Wakapolda Kepri pada November 2017, bahkan jauh sebelumnya, pernah juga menjabat Kasatreskrim di Polres (Polresta-red) Tanjungpinang
Sehingga bagi masyarakat Tanjungpinang khususnya dan Kepri pada umumnya. Nama Bang Yan, sapaan akrab Brigjen Pol Drs Yan Fitri Halimansyah MH sudah melekat dalam ingatan lapisan masyarakat wilayah ini.
Apalagi sifatnya yang suka ringan tangan dalam membantu warga dan memiliki kepedulian tinggi terhadap masyarakat.
Dikutip dari Radarkeprim.com, sosok jendral Melayu ini, saat menjabat Wakapolda Kepri, bang Yan juga bidan atas lahirnya organisasi sosial yang bertujuan mengikat seluruh etnis di Bumi Melayu dalam satu ikatan tanpa memandang SARA agar sejahtera.
Kejayaan Melayu dimasa lalu menjadi pemantik bang Yan mendirikan Himpunan Melayu Raya (Himelaya) di Kepri ini.
Dengan semboyan.”Kita Semua Bersaudara”, organisasi yang baru seumur jagung ini mulai melahirkan tingkat kepedulian yang tinggi pada sesama warga. Beragam etnis yang bersatu di Himelaya menjadikan organisasi ini menuai simpati masyarakat.
Tapi, tahukah pembaca, ditengah kesibukanya menjadi abdi negara di korps Bhayangkara plus pembina utama di Himelaya. Bang Yan ternyata masih menyempatkan diri menulis sebuah testimoni tentang realita hidup saat virus Covid 19 sedang mewabah.
Berikut testimoni human interest yang diterima redaksi radarkepri.com dari Bang Yan. Dan telah disetujui untuk dipublikasikan.
Assallamuallaikum warrohmatullah hi wabarrokatuh
Saya, Yan Fitri Halimansyah, Izinkan saya bercerita sedikit tentang kegundahan hati kala memiliki pengalaman yang harus saya bagi – bagikan, kisah setetes air dalam lautan ini semoga menjadi ikhtibar untuk kita semua.
Beberapa waktu lalu saya melihat sebuah keluarga tak tau persis usia pria, tapi sang istri sudah berumur Tujuh puluh lima, keduanya rentan, ditemani anak perempuan dan satu cucunya. Mereka tak punya rumah, harta apalagi hanya sepeda butut untuk dikayuh mengumpulkan sampah.Tempat tinggal mereka adalah belas kasihan warga, bukan hak milik keduanya yang sudah menua.
Tahukah?. Sang kakek bekerja sebagai pengepul sampah yang bisa dijual, semacam botol plastik dan kaleng bekas minuman soda. Ketika sore ia berubah propesi marbot di mushollah. Seharian ia mencari nafkah untuk cucu, anak, dan juga istri yang sudah lama kakinya bermasalah.
Istri tercintanya panggil saja nenek, meski sakit kaki yang tak tertahan, tetap setia membantu pangeran tercinta, nenek tak mampu berobat, biasanya alasan biaya. Ia membuat kue basah dan menitipkan penjualannya ke tetangga. Boleh jadi mereka adalah pasangan serasi dalam mengarungi samudera kehidupan.
Tapi bukan ini yang mau saya sampaikan. Sejatinya pada surat ini saya mau menyampaikan keadaan yang ada di sekitar, tentang kisah keluarga kecil yang berjuang di tengah serunya kehidupan. Kisah ini tak hanya terjadi pada mereka, Ada ribuan bahkan jutaan keluarga di luar sana yang masih kurang beruntung.
Belakangan ini kita semua tahu dan mengalami bahwa masyarakat kita, bangsa kita bahkan di dunia dalam keadaan yang memprihatinkan bahkan cemas karena tersebarnya wabah virus Corona ( covid- 19) dengan segalanya di dalam bidang kehidupan.
Meskipun demikian saya mengajak saudara sekalian untuk tidak panik maupun cemas secara berlebihan seperti anjuran para pemimpin bangsa dan kita semua, kita berharap dan yakin semuanya akan baik kembali.” Kita berterimakasih kepada para pemimpin bangsa kita yang terus menerus kerahkan sekuat tenaga untuk menghentikan penyebaran virus Corona dan mengatasi akibat- akibatnya.
Kita berterimakasih kepada para petugas kesehatan yang dengan tulus mengambil resiko membantu para penderita untuk membantu kesembuhan mereka. Kita berterima kasih kepada profesional dalam berbagai bidang ilmu yang terus berusaha mengatasi masalah yang timbul oleh virus corona. Semoga Allah SWT terus memberikan kesehatan kepada mereka.
Satu hal yang paling penting adalah bagaimana kita mengejar ekonomi ditengah covid-19 memang perlu namun jauh lebih penting menjaga kondisi kesehatan sebagai pondasi utama mengais rejeki, instruksi pemerintah tidak akan lama ketika semua berkomitmen menjaga diri sendiri dan menjaga yang lain untuk tetap dirumah sesuai arahan pemerintah, maka peredaran covid-19 tidak akan ada lagi..
Kita harus menghentikan penyebaran wabah virus Corona ini dari orang ke orang, agar tidak ada lagi korban yang meninggal dunia karena terpapar wabah ini.
Sedih hati sebenarnya jika mendengar kabar korban meninggal dunia yang berjatuhan akibat wabah ini. Saya sangat mencintai masyarakat Kepri, saya tak menginginkan ini terjadi dan menimpa kita semua, maka tetaplah jaga kesehatan dengan tetap dirumah, berolah raga meningkatkan imun tubuh, selalu menjaga kebersihan lingkungan serta selalu cuci tangan dan menjaga jarak dengan orang lain.
Doa saya semoga kita semua masih bertemu dengan Ramadhan dan Idul Fitri 1441 Hijriah mendatang. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan irang – orang yang kita sayangi.
Testimoni ini didekasikan Bang Yan pada seluruh masyarakat Kepri dan rakyat Indonesia yang saat itu mendapat cobaan berupa pandemi covid 19.(r)
Editor Asfanel