BATAMNASIONAL

446 Jemaah Haji Kloter BTH 13 Tiba di Batam : Alhamdulillah Kami Diistimewakan

  • Rangkaian kedatangan 446 jemaah haji kelompok terbang (kloter 13) Debarkasi Batam (BTH) telah kembali ke Tanah Air melalui Bandara Hang Nadim Batam dari Bandara Amir Muhammad Abdul Aziz Madinah pada pukul 05:46 WIB, Sabtu (06/07/2024) sore.

BATAM (kepriraya.com)– 446 jemaah haji kelompok terbang (kloter 13) Debarkasi Batam (BTH) telah kembali ke Tanah Air melalui Bandara Hang Nadim Batam dari Bandara Amir Muhammad Abdul Aziz Madinah pada pukul 05:46 WIB, Sabtu (06/07/2024) sore.

Kloter 13 ini merupakan kloter kesebelas yang memberangkatkan jemaah asal Provinsi Riau. Kloter kali ini, jemaah berasal dari Kabupaten Bengkalis dan Kabupaten Rokan Hulu.

Dari jumlah 446 orang, 410 orang berasal dari Bengkalis, 26 berasal dari Rokan Hulu, 2 orang tanazul/mutasi masuk asal dari Siak, ditambah 2 orang petugas kloter Kemenag, 3 orang petugas kloter Kesehatan, dan 3 orang Pembimbing Haji Daerah (PHD). Satu orang dari kloter BTH 13 wafat di Makkah atas nama Halimah Juri Abdul Latif asal Bengkalis.

Usai penyambutan di Asrama Haji BP Batam oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), jemaah haji asal Bengkalis langsung didorong kembali ke dalam bus untuk diberangkatkan ke Pelabuhan Sekupang, Batam.

“Seluruh jemaah asal Bengkalis langsung dipulangkan ke daerah asal di hari itu juga dengan menumpang kapal Feri Dumai Line. Sementara 26 jemaah asal Rokan Hulu menginap semalam di Asrama Haji dan baru akan dipulangkan keesokan harinya, Ahad 7 Juli 2024.

Salah satu jemaah asal Bengkalis saat ditemui di Pelabuhan Sekupang, Situm (50 tahun), mengungkapkan rasa syukur atas kelancaran ibadah haji yang dijalaninya. Bahkan ia merasa diistimewakan sebagai tamu Allah.

“Ibadah kami lancar, di jamarat saat melempar jumrah juga lancar, jalan kali kurang lebih total 10 kilometer alhamdulillah juga lancar. Kami diistimewakan, gak terlantar, alhamdulillah. Makanan kami sampai berlimpah gak habis, semua lancar, memang luar biasa lah, memang kami (merasa sebagai) haji terpilih,” kata Situm yang tak henti-henti mengucap syukur.

Saat ditanya tentang momen yang paling berkesan, Situm menjawab saat mabit di Mina. Meski dengan kondisi fasilitas tenda yang terbatas, ia menemukan rasa syukur dan kesenangan melaksanakan rukun Islam kelima.

“Yang gak bisa terlupakan saat tidur di tenda Mina, alasnya kecil pas badan, berdesak-desakan, tapi sangat nikmat walaupun berdesak-desakan. Cuma tilam sebesar badan, gak ada ngeluh, gak ada apa-apa, semua terasa menyenangkan, ga ada hati itu mengeluh, rasanya senang bahagia, lancar ibadahnya, ga ada yang susah-susah,” ungkapnya.

Situm yang saat itu sedang menunggu akses menuju kapal Feri dibuka mengungkapkan rasa tidak sabarnya untuk kembali ke rumah dan bertemu sanak saudara.

“Keluarga sudah menunggu di rumah, mereka membuat acara untuk menyambut kami, di kampung kami disambut lagi dengan acara tepung tawar,” ucap Situm. (*/Zuki)

Editor Redaksi

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *