Ini Penyebab Antrean Lori BBM Solar di Tanjungpinang, Pemko Belum Terapkan Full Card Bukopin

- Ryan, Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Tanjungpinang-Bintan Provinsi Kepri.F/Redaksi/Kepriraya.com
TANJUNGPINANG (Kepriraya.com) – PT.Pertamina (Persero) menyatakan, antrian panjang lori untuk mengisi BBM solar subsidi di beberapa SPBU Tanjungpinang disebabkan perbedaan kebijakan antara Pemerintah Kota Tanjungpinang dan Bintan dalam pengisian BBM.
Sales Branch Manager PT Pertamina (Persero) Tanjungpinang – Bintan, Ryan, menjelaskan, di Kabupaten Bintan pengisian BBM sudah diberlakukan dengan full card Bank Bukopin, sementara di Kota Tanjungpinang kebijakan ini belum diterapkan.
“Akibatnya, konsumen solar dari wilayah Bintan banyak yang mengisi BBM solar di SPBU wilayah Kota Tanjungpinang. Perubahan kebijakan ini memang perlu segera dilakukan,” ujar Ryan pada sejumlah awak media di Tanjungpinang, Selasa (23/7/2024).
Lebih lanjut Ryan menjelaskan, stok BBM solar subsidi di Tanjungpinang hingga saat ini masih mencukupi dan untuk data realisasi atau serapan Januari sampai Juli 2024, BBM Solar Subsidi Tanjungpinang masih di angka 75 persen.
“Stok BBM solar subsidi sampai saat ini aman dan masih tersedia di SPBU Tanjungpinang,”jelasnya.
Pertamina sambungnya, juga terus mengimbangi permintaan BBM subsidi dari masyarakat agar pelayanan tetap optimal.
“Rata-rata realisasi penggunaan per bulan ini 1.500 kilo liter sampai 2.000 kilo liter untuk Kota Tanjungpinang periode Januari hingga Juli 2024. Dibandingkan 2023, memang ada peningkatan kendati tidak signifikan,”papar Ryan.
Untuk diketahui, antrian lori dan mobil pickup untuk mengisi BBM solar di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Kota Tanjungpinang hingga saat ini masih terjadi.
Pantauan awak media ini, antrian terjadi di SPBU KM 10, Jalan Raja Haji Fisabilillah KM 8, Jalan DI Panjaitan KM 7, dan Jalan MT Haryono KM 3 Kota Tanjungpinang menunjukkan antrian lori dan pickup yang memanjang puluhan hingga ratusan meter.
Akibatnya, halaman depan beberapa usaha pertokoan dan kantor di sepanjang SPBU tertutup, dan beberapa usaha terpaksa menempatkan kursi dengan tulisan “Mohon tidak menutupi akses keluar masuk toko ini”.(fnl)
Editor Redaksi