TANJUNGPINANG

Demokrasi di Bintan Sudah Mati

Gertak Bintan ketika melakukan rapat kecil yang dihadiri kurang lebih 30 orang masyarakat Bintan, di salah satu kedai makan di Perumahan Kijang Kencana 4 Tanjungpinang, Senin (07/10/2004). f – zuki / kepriraya.com

TANJUNGPINANG, (kepriraya.com) – Dengan hanya satu calon saja cabub/cawabup di Bintan, menandakan bahwa di Bintan ini demokrasinya sudah mati.

Demikian dikatakan Wakil 1 Koordinator Gertak Kotak Kosong (Gertak) Bintan, Ferry, disela-sela rapat kecil Gertak Bintan yang dihadiri kurang lebih 30 orang masyarakat Bintan, di salah satu kedai makan di Perumahan Kijang Kencana 4 Tanjungpinang, Senin (07/10/2004).

“Maaf kalau ada oknum-oknum yang melobi ke pusat, sementara pusat tidak tau apa-apa terkait keadaan di Bintan”, ungkapnya.

Sementara, lanjutnya, terkait permasalahan di Bintan ini, masyarakat di Bintan masih ada figur-figur yang mumpuni, namun mereka tidak diberikan kesempatan untuk itu.

“Kondisi saat ini, demokrasi di Bintan memang luar biasa konyolnya”, tegasnya.

Koordinator Gertak Bintan, Baharuddin menambahkan, ditempat-tempat lain sudah berjalan berbentuk gerakan kotak kosong. Seperti di Makassar, sudah pernah terjadi dimana kotak kosong pemenangnya.

“Bahkan di Brebes, menurut hasil survery diprediksi bahwa, kotak kosong yang akan menang. Ini semua timbul akibat bergabungnya partai yang dinamai KIM Plus di Pusat sehingga tertular ke daerah dan sampailah ke Kabupaten Bintan”, kata Bahar.

Sementara Sekretaris Gertak Bintan, Afrizal memceritakan, bahwa ia mendengar kemarin perjuangan salah seorang tokoh berinisial Z sampai kepusat, hingga belau (tokohZ) menginap selama kurang lebih satu bulan.

Dari salah seorang yang ikut dengan tokoh tersebut, bahwasanya tokoh tersebut sudah membawa uang sekian M agar mendapat rekomenasi dari partai.

“Namun ada berita-berita miring dari kubu koalisi besar bahwasanya di Bintan itu tidak ada calon yang ingin ikut mencalonkan di pilkada Bintan. Karena isu itu berkembang akhirnya ketua-ketua partai di Bintan itu memberikan rekom semua kepada pasangan Robby – Debby. Tentunya ini dengan lobi-lobi tingkat tinggi lah. Lobi-lobi itu tidak hanya sekedar lobi biasa, tapi bukan lobi kosong. Itu yang saya dengar”, cerita Afrizal.

Selanjutnya, kata Afrizal lagi, ketika salah satu tokoh lainnya, berinisial K mendaftar sebagai calon partai Nasdem, itu sudah diisukan bahwasanya K akan berpasangan dengan Debby.

“Tapi di tengah perjalanan K mundur. Tentu ada sesuatu yang harus kita pertanyakan, ada apa ini”, kata Afrizal.

Ini, kata Afrizal lagi, tentunya ada permainan juga, artinya ada sesuatu yang tidak beres. Apakah ada kepentingan individu atau kelompok dan lainnya, itu kita tidak tau.

“Kita tidak bisa menduga-duga, yang jelas itu ada settingan. Kotak kosong di kabupaten Bintan ini ada settingan penguasa sekarang, itu yang saya tangkap melalui pemikiran saya”, beber Afrizal. ( MR. M U)

Editor: Redaksi

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *