TANJUNGPINANG

Program Beasiswa Kedokteran Rahma Tuai Pro dan Kontra, Penerima: “Sangat Membantu”

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Adinda Putri Nabila, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang kini berada di semester tiga. Selasa (12/11/24) f- ist

TANJUNGPINANG (kepriraya.com)–Program beasiswa kedokteran yang menjadi salah satu visi dan misi Rahma-Rizha Hafis sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tanjungpinang nomor urut 1, terus menuai beragam tanggapan dari masyarakat, Selasa (12/11/24).

Program ini mendapat kritik karena dianggap di luar kewenangan pemerintah kota dan penggunaan APBD yang terbatas, namun Rahma menegaskan bahwa program ini dijalankan dengan memanfaatkan dana alternatif yang sah, seperti Corporate Social Responsibility (CSR) dari pihak swasta dan berkerja sama dengan Umrah.

“Tidak menggunakan dana APBD tetapi menggunakan cara alternatif berupa pemanfaatan dana CSR, bekerjasama dengan pihak swasta dan pihak perguruan tinggi (UMRAH), seorang pemimpin itu harus memiliki kecerdasan dan inovasi untuk membantu masyarakat,” terang Rahma.

Salah satu penerima manfaat dari program ini adalah Adinda Putri Nabila, mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) yang kini berada di semester tiga. Ahmad Sanusi, ayah dari Nabila, menyampaikan rasa syukur dan terima kasihnya kepada Rahma.

“Kami berasal dari keluarga kurang mampu, jadi beasiswa ini sangat membantu meringankan beban kami,” ujarnya.

Nabila anak ke dua dari pasangan Tarwina dan Ahmad Sanusi adalah satu dari delapan anak Tanjungpinang yang berhasil menerima beasiswa kedokteran pada tahun 2023. Berkat dukungan ini, Nabila mampu mengejar cita-citanya tanpa kendala biaya, dengan prestasi akademik IPK rata-rata 3,0.

Ahmad berharap program ini dapat terus berlanjut. “Semoga banyak anak-anak lain yang bisa merasakan manfaatnya seperti Nabila. Harapan saya, semoga Nabila kelak menjadi dokter yang dapat mengabdi untuk kota ini,” katanya.

Program ini memicu diskusi di kalangan masyarakat, terutama terkait tanggung jawab pemerintah kota dalam menjalankan beasiswa semacam ini. Meski demikian, program ini telah memberikan dampak nyata bagi anak-anak berprestasi di Tanjungpinang. Ahmad bahkan berharap Rahma kembali menjabat sebagai Wali Kota agar program tersebut tetap berlanjut.

“Harapan saya, akan ada lebih banyak ‘Nabila-Nabila’ lain yang mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan cita-citanya,” tutup Ahmad.

Meski menuai pro dan kontra, program beasiswa kedokteran Rahma telah menjadi jembatan bagi anak-anak Tanjungpinang yang bercita-cita menjadi dokter, membuka peluang bagi mereka untuk meraih pendidikan lebih tinggi. (Dwi)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *