Skema KSP Taman Gurindam 12: Swasta Investasi, Pemprov Kepri Kantongi PAD Baru

Kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang.
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)– Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) membuka peluang investasi bagi pihak swasta melalui skema Kerjasama Pemanfaatan (KSP) di Kawasan Taman Gurindam 12, Tanjungpinang. Melalui lelang terbuka, swasta akan menanggung seluruh biaya pembangunan fasilitas kuliner dan area parkir, sementara pemerintah daerah diproyeksikan mendapat tambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sewa lahan dan bagi hasil keuntungan bersih.
Kepala Dinas PUPP Kepri, Rodi Yantari, menjelaskan lahan yang akan dikelola pihak ketiga mencapai 7.450 meter persegi dari total 148.600 meter persegi aset Pemprov Kepri. Rinciannya, empat blok untuk usaha makanan dan minuman seluas 2.000 m², serta satu lahan parkir seluas 5.450 m².
“Swasta menanggung investasi penuh. Pemerintah hanya menyiapkan lahan dan mengawasi pembangunan agar tetap sesuai karakter budaya Melayu,” ujar Rodi, Sabtu (13/9/2025).
Skema Investasi dan Potensi PAD
Melalui KSP, mitra usaha akan memperoleh hak kelola hingga 30 tahun. Sebagai imbal balik, mereka diwajibkan membayar sewa tahunan serta membagi keuntungan bersih dengan Pemprov Kepri. Skema ini dinilai mirip dengan pola yang sudah diterapkan di Daerah Istimewa Yogyakarta dan terbukti mampu menambah PAD secara signifikan.
“Harapannya, Gurindam 12 juga bisa menjadi sumber PAD baru sekaligus menumbuhkan iklim usaha di sektor pariwisata dan jasa,” imbuh Rodi.
Opsi Parkir Gratis dan Daya Tarik Ekonomi
Selain area kuliner, lahan parkir diproyeksikan menjadi sumber retribusi daerah. Namun, pemerintah membuka opsi untuk menggratiskan parkir jika kontribusi PAD dari sektor kuliner sudah stabil. Nantinya, gaji petugas parkir akan ditanggung dari PAD hasil KSP.
Di sisi lain, keberadaan blok kuliner dan fasilitas penunjang di Gurindam 12 dipandang bisa meningkatkan perputaran ekonomi lokal, mulai dari keterlibatan UMKM hingga penyerapan tenaga kerja.
Dorong Investasi & Pariwisata
Menurut Rodi, lelang ini bukan hanya sekadar proyek pembangunan, melainkan strategi jangka panjang untuk menjadikan Gurindam 12 sebagai destinasi publik sekaligus etalase investasi di jantung ibu kota provinsi. “Kalau pengelolaan berjalan optimal, Gurindam 12 bisa jadi ikon wisata baru sekaligus pusat bisnis kuliner di Tanjungpinang,” jelasnya.
Untuk melengkapi infrastruktur, Pemprov Kepri juga telah mengajukan dukungan ke pemerintah pusat, khususnya untuk pembangunan trotoar, median, dan penerangan jalan. (*/Zuk)