BREAKING NEWSNASIONALPOLITIK

Kepri dan Bappenas Sepakati Rencana Kerja Ekonomi Hijau, Aries Fhariandhi: Saatnya Kepri Melompat dengan Pariwisata Regeneratif dan Transisi Energi

Foto bersama usai menandatangani Rencana Kerja Pelaksanaan Ekonomi Hijau bersama Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (26/11/2025) F-Bappeda Kepri

BALI, (kepriraya.com)– Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau resmi memperkuat langkah transformasi ekonomi hijau setelah menandatangani Rencana Kerja Pelaksanaan Ekonomi Hijau bersama Kementerian PPN/Bappenas, Rabu (26/11/2025). Penandatanganan yang merupakan bagian dari proyek Green Economic Recovery: Green Growth Diagnostic Framework ini didukung Pemerintah Jerman melalui GIZ.

Kesepakatan tersebut ditandatangani oleh Direktur Perencanaan Ekonomi Makro dan Pengembangan Model Pembangunan Bappenas serta Kepala Bappeda Litbang Provinsi Kepri, Dr. Aries Fhariandhi, S.Sos., M.Si, yang hadir langsung sebagai perwakilan daerah.

Aries: Transformasi Ekonomi Hijau Bukan Pilihan, Tapi Keharusan

Dalam keterangannya, Aries menegaskan bahwa rencana kerja ini akan menjadi peta jalan penting bagi Kepri untuk melompat menuju model pembangunan yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berdaya saing.

“Kepri adalah provinsi kepulauan. Masa depan ekonomi kami sangat bergantung pada laut, pariwisata, dan energi. Karena itu, ekonomi hijau bukan sekadar tren, tetapi keharusan untuk menjaga keberlanjutan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujar Aries.

Menurutnya, Kepri berkomitmen menjadi provinsi percontohan nasional bersama Bali dan Kalimantan Timur dalam penerapan kebijakan ekonomi hijau. Ia menegaskan bahwa kolaborasi dengan Bappenas dan GIZ memberikan dukungan strategis untuk memperkuat kapasitas daerah, menyediakan instrumen kebijakan, serta mengawal implementasi program-program tematik.

Pembentukan Tim Ekonomi Hijau dan Penguatan Kapasitas Daerah

Aries menjelaskan bahwa dalam rencana kerja tersebut, Kepri akan membentuk Tim Ekonomi Hijau lintas OPD untuk memastikan koordinasi yang kuat dalam pelaksanaan kebijakan berkelanjutan.

“Kita siapkan skema peningkatan kapasitas berjenjang, mulai dari pelatihan teknis, training of trainer, coaching clinic, hingga ruang dialog antar daerah. Temanya beragam, mulai dari indeks ekonomi hijau, ekowisata, pengelolaan sampah, green budgeting, sampai ekonomi kreatif,” terangnya.

Langkah ini diharapkan dapat memperkuat pemahaman seluruh perangkat daerah agar transformasi ekonomi hijau tidak hanya menjadi konsep, tetapi benar-benar diterapkan dalam perencanaan dan penganggaran daerah.

Fokus pada Pariwisata Regeneratif dan Pemanfaatan Lahan Eks-Tambang

Sebagai provinsi kepulauan, Kepri menetapkan sektor pariwisata berkelanjutan sebagai fokus utama. Aries menekankan bahwa konsep pariwisata yang diusung bukan hanya sustainable tourism, tetapi regenerative tourism—yakni pariwisata yang memberikan dampak pemulihan bagi lingkungan dan masyarakat.

Melalui rencana kerja ini, Kepri akan menjalankan beberapa program strategis:

Pelatihan pengelolaan ekowisata bahari berbasis masyarakat.

Penguatan pusat pembelajaran wisata alam mangrove di Desa Pengudang, Teluk Sebong.

Pengembangan paket pariwisata terintegrasi Batam–Bintan–Karimun–Tanjungpinang sesuai Perpres 1/2024.

Penyusunan kajian pemanfaatan lahan eks-tambang untuk pariwisata berkelanjutan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap destinasi tidak hanya dikunjungi, tetapi juga memberi dampak baik bagi ekosistem dan masyarakat. Kepri harus menjadi contoh bagaimana pariwisata bisa tumbuh tanpa mengorbankan lingkungan,” jelas Aries.

Dorong Transisi Energi dan Tata Kelola Lingkungan

Selain pariwisata, rencana kerja mencakup penguatan kebijakan terkait energi terbarukan, pengelolaan sampah dan air limbah, serta tata kelola lingkungan yang lebih adaptif terhadap perubahan iklim.

Aries menambahkan, “Kepri memiliki potensi besar dalam energi laut, angin, dan surya. Transisi energi akan membuka peluang investasi baru yang ramah lingkungan dan membuka lapangan kerja hijau.”

Menuju Masa Depan Kepri yang Lebih Hijau

Kesepakatan ini menjadi langkah besar dalam menyiapkan Kepri sebagai provinsi yang mampu menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan. Aries berharap seluruh pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat, dapat bersinergi mewujudkan visi tersebut.

“Ini momentum penting. Dengan kerja sama yang kuat, Kepri bisa menjadi wajah baru ekonomi hijau Indonesia,” pungkasnya. (*/Zuk)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *