BISNISDAERAHHEADLINENASIONALTANJUNGPINANG

Dalam Dua Hari, Peredaran Uang di Festival Kuliner Nusantara Capai Rp50 Juta

TANJUNGPINANG (KR) – Festival Kuliner Nusantara resmi berakhir dan ditutup Gubernur Provinsi Kepri diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Provinsi Kepulauan Riau, Budiharto, di pelataran Gedung Gonggong, taman laman boenda tepi laut, Minggu (27/3) malam.

Pemenang lomba Festival Kuliner Nusantara di pelataran Gedung Gonggong, taman laman boenda tepi laut, Minggu (27/3/2022) malam.

Pada kesempatan itu, Budiharto mengapresiasi Pemko Tanjungpinang melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) yang sudah menggelar even ini secara lancar.

Menurutnya, kegiatan festival ini salah satu ajang untuk membangkitkan perekonomian di Provinsi Kepri terutama di Kota Tanjungpinang. Mengingat salah satu misi yang diusung Pemprov Kepri yaitu percepatan peningkatan pertumbuhan ekonomi maritim berwawasan lingkungan.

“Dan keunggulan wilayah dalam hal untuk peningkatan kemakmuran masyarakat. Semoga dari kegiatan ini bisa membangkitkan ekonomi pelaku usaha yang ikut berpartisipasi. Target kunjungan 2.000 wisatawan nusantara (wisnus) dan 20 wisatawan mancanegara (wisman) tercapai,” ungkapnya

Dalam laporannya, Jabatan Fungsional Pamong Budaya Ahli Madya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tanjungpinang, Safaruddin menyampaikan, selama pelaksanaan digelar berbagai lomba ragam menu khas nusantara ditampilkan seperti, menu khas masakan Melayu, Jawa, Sulawesi, dan lainnya.

Selain itu, ada lomba meracik asam pedas ikan sembilang khas Melayu, lomba memasak kuliner kreasi nusantara oleh pelajar dan mahasiswa, performance beberapa paguyuban dan pengiat seni, lomba fotografi, hingga penilaian stan bazar terbaik.

“Dari lomba tersebut malam ini akan diumumkan sekaligus diberikan hadiah,” katanya.

Ia menambahkan, yang tidak kalah menarik pada kegiatan ini adalah setiap berbelanja, pengunjung diwajibkan menukarkan uang dengan alat transaksi berupa uang keton.

Menurutnya, peredaran uang selama dua hari pelaksanaan festival ini ada sekitar Rp50 juta.

“Setelah ditukarkan oleh para pemilik gerai-gerai yang ada, maka dalam dua hari (26-27 Maret) ini tercatat sekitar Rp50 juta,” ucapnya.

Dengan nilai segitu, tentunya cukup besar bagi pelaku usaha yang membidangi usaha mikro kecil menengah.

“Sehingga diharapkan bisa membangkitkan pelaku usaha yang dalam 2 tahun belakangan ini terpuruk karena Covid-19,” imbuhnya.

Setelah penutupan festival, kegiatan dilanjutkan dengan pengumuman pemenang lomba-lomba serta pembagian hadiah.

Untuk pemenang juara I lomba stan bazar, diraih Paguyuban Pasundan, juara II diraih Stan Melayu Lingga, dan juara III diraih Stan PKK Kota Tanjungpinang.

Selanjutnya panitia juga mengumumkan pemenang lomba meracik asam pedas ikan sembilang khas Melayu memasak kreasi, lomba memasak kuliner kreasi nusantara, dan fotografi. (mrs)

0Shares
banner 200x200

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *