Dewan Soroti Job Fair Batam
- Pencaker Membludak dan Puluhan Pingsan
BATAM (Kepriraya.com) – Ribuan pencari kerja (pencaker) berdesak-desakan mengikuti Job Fair Batam 2022 yang digelar Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Batam, Senin (7/11).

Alhasil, Job Fair Batam 2022 berakhir dengan puluhan pencaker yang jatuh pingsan. Anggota DPRD Provinsi Kepri, Wahyu Wahyudin pun menyoroti panitia yang tidak bisa mengantisipasi membludaknya peserta.
“Seharusnya panitia tahu, Job Fair bakal membludak karena banyak yang menganggur pasca pandemi ini, jadi bisa dilakukan sistem cluster,” katanya, Senin (7/11).
Ketua Komisi II DPRD Provinsi Kepri itu mengatakan, di masa perkembangan teknologi saat ini, Job Fair tatap muka sudah tidak relevan.
Seharusnya, sambung legislator dari PKS ini, Job Fair dilaksanakan secara dalam jaringan (daring) untuk mengantisipasi membludaknya peserta.
“Udah tak zaman lagi Job Fair tatap muka, seharusnya dilaksanakan secara daring atau online,” ujarnya.
Wahyu menjelaskan, membludaknya peserta Job Fair Batam 2022 merupakan gambaran masih banyaknya pengangguran. Kondisi ini berbanding terbalik dengan hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa perekonomian Kepri mengalami pertumbuhan.
BPS melaporkan bahwa ekonomi Kepri bertumbuh 6,03 persen per Triwulan III tahun 2022 jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2021 (YoY).
“Kata BPS ekonomi Kepri bertumbuh tapi nyatanya masih banyak yang kesulitan mencari kerja,” jelas Anggota DPRD Kepri Fraksi PKS ini.
Wahyu meminta agar ketersediaan lapangan kerja menjadi pekerjaan rumah (PR) Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri dan Kabupaten/Kota di tahun 2023.
Pemerintah perlu berupaya untuk mempromosikan potensi investasi di Kepri kepada investor.
“Ini menjadi PR bagi pemerintah, ciptakan iklim investasi yang baik agar investor berminat, peta-kan juga potensi investasi setiap kabupaten maupun kota,” jelasnya. (mrs)
Editor: Asf