Ketua TP PKK Kepri Hadiri Pencanangan Pelayanan KB Sejuta Akseptor, Program BKKBN
TANJUNGPINANG (Kepriraya.com) – Ketua TP PKK Provinsi Kepri Dra. Dewi Komalasari Mpd bersama Gubernur Provinsi Kepri Ansar Ahmad menghadiri langsung acara pencanangan Pelayanan KB Sejuta Akseptor Acara di taja Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) secara serentak di Indonesia secara virtual.

Untuk di Provinsi Kepri dipusatkan di Puskesmas Batu 10 Kecamatan Tanjungpinang Timur Kota Tanjungpinang. Rabu (14/6/2023) pagi.
Hadir langsung Ketua BKKBN Kepri Rohina, Kasiter Korem 033/WP Letkol Czi Andang Purnama, Kadispers Danlanud RHF Tanjungpinang, dan pengurus Persit Kartika Chandra Kirana, Kepala Satpol PP Kepri Hendri Kurniadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Muhammad Dalli, Pengurus PKK Provinsi Kepri.
Program Nasional ini bertujuan untuk mencapai target Total Fertility Rate (TFR) atau rata-rata perempuan melahirkan pada angka 2,19.
Dikatakan Ny Dewi Komalasari dalam sambutanya mengatakan Jika kita pahami bersama secara definisi, gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat.
Gerakan ini tumbuh dari bawah yang pengelolaannya dari, dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat sejahtera, maju dan mandiri, kesetaraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Sedangkan keluarga merupakan elemen terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari ayah ibu dan anak.
Untuk itu, jika kita ingin membangun bangsa yang kuat maka perkokohlah keluarga dan harus yang paling utama kita perhatikan.
Jika keluarga baik harmonis dan rukun maka bangsa ini akan sejahtera, aman dan damai.
Keluarga memiliki delapan fungsi dasar yakni: (1) fungsi keagamaan, (2) fungsi sosial budaya, (3) fungsi cinta dan kasih sayang, (4) fungsi melindungi, (5) fungsi reproduksi, (6) fungsi mendidik dan sosialisasi, (7) fungsi ekonomi, serta (8) fungsi pelestarian lingkungan.
Jika salah satu fungsi keluarga tidak berjalan dengan baik maka keseimbangan keluarga akan terganggu.
Menyongsong Indonesia Emas ditahun 2045, tepat seratus tahun kemerdekaan Indonesia, pada saat itu ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya lainnya. Momentum bersejarah tersebut memang masih sekitar saperempat abad lagi.
Namun untuk mewujudkannya butuh persiapan yang matang sejak jauh-jauh hari. Sumber Daya Manusia Indonesia harus unggul, berkualitas, dan memiliki karakter, khususnya dilingkungan keluarga.
“Saya yakin dengan dukungan keterpaduan lintas sektor pada kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor yang dilakukan setiap tahun ini akan berhasil mencapai target yang sudah ditetapkan dimana Kepri dengan target 15.052 akseptor, ujar Dewi.
Lebih lanjut anggota DPRD Provinsi Kepri ini mengatakan, Dengan banyaknya pasangan usia subur ber KB secara umum akan menurunkan Angka Kelahiran Total yang dapat mencapai 2,19 pada tahun 2023, sementara Provinsi Kepulauan Riau rata-rata Pasangan Usia Subur (PUS) sudah mencapai diangka 2,1 anak, artinya setiap keluarga di Kepri hanya mempunyai anak 2 sampai 3.
Tim penggerak PKK Provinsi Kepulauan Riau, sangat mendukung kegiatan Pelayanan KB Sejuta Akseptor, harapan kita semua dengan banyaknya keluarga yang ber KB maka akan sejahtera masyarakat Kepri yang kita cintai ini.
PKK Provinsi Kepulauan Riau dalam melaksanakan pembinaan kepada kader dan pengurus PKK di kabupaten/kota selalu mengampanyekan ber-KB akan menjadikan keluarga lebih sehat. Salah satu hal yang perlu diketahui yakni menghindari 4T yaitu Terlalu muda, usia melahirkan kurang dari 20 tahun, Terlalu tua usia melahirkan diatas 35 tahun, Terlalu dekat yaitu jarak kelahiran kurang dari dua tahun, dan Terlalu banyak yaitu kelahiran lebih dari 2 anak dalam satu keluarga,ungkap ny Dewi Komalasari ini.
Sementara itu Gubernur Ansar menyatakan komitmennya terhadap program ini. Ia menyadari pentingnya pengendalian pertumbuhan penduduk dalam memastikan keseimbangan antara sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan masyarakat.
“Semua yang kita lakukan ini, program ini adalah sifatnya program yang preventif. Program preventif ini sangat erat kaitannya dengan program promotif, maka program penyuluhan dan promosilah yang harus kita lakukan secara masif,” kata Gubernur Ansar.
Dalam upaya mendukung pencapaian target nasional, Gubernur Ansar Ahmad juga secara langsung akan menghubungi seluruh bupati dan walikota di Provinsi Kepri untuk berkomitmen terhadap Pelayanan KB Sejuta Akseptor.
“Untuk kabupaten dan kota yang belum seratus persen saya akan hubungi kepala daerahnya untuk serius sehingga hari ini semuanya bisa tuntas seratus persen,” ucap Gubernur Ansar.
Pelayanan KB Sejuta Akseptor ini diadakan secara serentak di seluruh Indonesia, menjangkau wilayah dari Sabang sampai Merauke. Pencanangan ini merupakan bagian dari upaya nasional untuk meningkatkan pemakaian kontrasepsi modern atau mCPR (modern contraception prevalence rate) hingga mencapai 62,92 persen.(ds)
Editor : Asfanel