Ketegangan Thailand-Kamboja Meledak Lagi, RI Harus Waspada?

Dua negara tetangga Indonesia, Thailand dan Kamboja, terlibat peperangan di perbatasan dan saling menyalahkan soal siapa yang menyulut perang pertama kali. (Foto: AFP/STR)
JAKARTA – Konflik militer kembali pecah di perbatasan Thailand dan Kamboja sejak Kamis (24/7). Bentrokan bersenjata termasuk tembakan artileri dan serangan udara terjadi di sekitar kawasan Candi Prasat Ta Muen Thom, wilayah sengketa yang selama ini diperebutkan kedua negara.
Thailand dan Kamboja saling menyalahkan soal siapa yang memulai konflik. Peristiwa ini mengulang sejarah ketegangan lama yang telah berlangsung sejak era kolonial.
13 Orang Tewas, Termasuk Sipil
Laporan terbaru menyebutkan 13 korban jiwa, sebagian adalah warga sipil, serta satu prajurit Thailand. Ini merupakan konflik terparah dalam 13 tahun terakhir antara kedua negara Asia Tenggara ini.
Wilayah Perebutan Bersejarah
Candi Prasat Ta Muen Thom dan kompleks candi lain di perbatasan Thailand-Kamboja selama ini menjadi sumber sengketa. Kamboja mengklaim wilayah itu berdasarkan perjanjian Prancis-Siam 1907 dan dukungan peta resmi. Namun Thailand menolak keputusan Mahkamah Internasional (ICJ) terkait batas wilayah tersebut.
Bagaimana Dampaknya ke Indonesia?
Letak konflik memang jauh dari Indonesia—sekitar 1.000 kilometer dari Natuna atau Aceh. Namun, sebagai sesama negara anggota ASEAN, dampaknya terhadap stabilitas kawasan tetap perlu dicermati.
Jika eskalasi terus meningkat, bukan tak mungkin akan mengganggu perdagangan lintas batas, arus migrasi, hingga mengancam kerja sama regional di Asia Tenggara
Sumber: CNN Indonesia