DAERAHKEPRITANJUNGPINANG

Jema’ah Teteskan Air Mata Dengarkan Ketua LAM Tanjungpinang, Juramadi Esram Sampaikan Pesan Dalam Khatib Sholat Idul Fitri 1444 H

TANJUNGPINANG (Kepriraya.com) Ratusan Jemaah yang berlokasi di Terminal Sungai Carang Bintan center km 9 Kota Tanjung Pinang, meneteskan air mata Syawal, saat mendengarkan Khutbah maupun doa-doa yang dipandu oleh Ketua LAM Tanjungpinang yang juga Ketua PC NU DR. HM. Juramadi Esram SH MT MH , yang bertindak sebagai Khatib Sholat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, pada Sabtu, 22 April 2023.

Juramadi Esram , mengatakan, tidak ada jaminan kita bisa ketemu pada Ramadhan berikutnya.

“Bagi yang hidup, Allah SWT sayang juga untuk menebus kesalahan kita. Karena itu diperpanjang umur, mesti perbanyak Amal segala nikmat diberikan termasuk nikmat hari ini bisa menjalankan Ramadhan dan bisa melihat Syawal,” kata Juramadi Esram yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri ini.

Segala yang kita miliki akan kembali kepadanya Ramadhan adalah bulan yang penuh ampunan, siang dan malamnya penuh ampunan.

“Merugi bagi siapa yang ada di bulan Ramadhan tidak mendapatkan amalan dan ampunan,” ingatnya.

Juramadi Esram Dalam Khutbah Idul. Fitri mengangkat tema tentang Berbakti Kepada Orang Tua, bagaimana kita bisa terlahir di dunia karena peran kedua orang tua kita.
Dari mereka kita lahir tumbuh besar dari Nggak tahu Apa apa,bisa menjadi saat ini, bisa berilmu dan menjadi orang berguna.

Jasa Orang tualah yang mengasuh membesarkan merawat membersihkan segala kotoran yang ada dalam tubuh kita. Setelah bersih kita pun. Di peluk. Dan diciumnya

Lalu kini setelah anaknya tumbuh sehat. Dan kuat. Mapan dan pintar, apakah kita bisa, melakukan hal yang sama saat orang tua kita mulai tua uzur. Ungkap Esram yang sempat jeda sesaat teteskan air mata ( saat ingat masa lalu).

Adakah kita sang anak mau kut merawat. Orang tua menjaga memeluk. Dan menciumnya, maka akan jarang terjadi seperti itu. Banyak kita melihat anak. Kaya orang tua tidur sebelah pembantu bahkan jadi pembantu,diikasih kamar yang kecil. Tidak. Dilayani sebagaiman mestinya. Bahkan. Ada istilah orang tua kaya anak Jadi Raja, Anak Kaya orang tua pula jadi pembantu. Kasih ibu sepanjang zaman. Kasih anak sepenggal Jalan.

Untuk itu Esram berpesan sayangilah orang tua peluk. Dan cium. Dia
Mintahlah berkahnya selagi hidup, yang belum sempat pulang, pulanglah selesai Sholat. Idul Fitri kejarlah dimanapun berada.
Orang tua tidak Inginkan apa apa. Dari. Anaknya. Dia ingin kita hadir bersamanya segera minta maaf cium tangan dan keningnya.

Bagi yang sudah meninggal, lanjutnya, segera datangi kuburnya. Doakan orang tua kita yang meninggal, Insya Allah akan diijabah, itulah yang akan menerangi kuburnya dengan doa-doa yang dikirim dari anaknya.

Sholat Idul Fitri 1 Syawal 1444 H diikuti ratusan jemaah yang berada di kawasan. Terminal Sungai Carang dengan penaitia bersama LAM. Kota Tanjung Pinang dan Pengurus Cabang NU diadakan baru pertama kali berlangsung sukses.

Menurut Jamaah yang hadir. Ceramahnya bagus dan menyayat hati tak sanggup kami menahan air mata yang jatuh, Kalau dihayati bisa berderai air mata kami, ungkapnya.

Terlihat Politisi Muda Firdaus seksi publikasi, Ketua RW II Juprianto, Ibu DR Metya Yulianti MT Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Tanjungpinang dan keluarga serta ratusan jemaah lainya dengan petugas sholatnya Imam Datok Saparilis S Ag Msi , dan Bilal Rahman Affandi Shi. (ds)

Editor : Asfanel

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *