671 Pasien Brpartisipasi di Bhakti Sosial Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.Quota 900 pasien dan Akomodasi Ditanggung
BATAM (kepriraya.com)– Sebanyak 671 Pasien yang Berpartisipasi di Bhakti Sosial gratis yang dilaksanakan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, 474 pasien berasal dari Kota Batam, dan sisanya dari daerah daerah di luar Kota Batam.
Gubernur Kepri Ansar Ahmad sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan mengatakan Kegiatan seperti ini adalah bentuk kegiatan kemanusiaan yang sangat positif tanpa memandang suku, ras, atau agama.
“Saya memberikan apresiasi khusus kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Batam yang tidak pernah berhenti menggelar kegiatan bakti sosial bagi masyarakat. Sungguh ini adalah kegiatan yang patut kita puji,” ucapnya, di Aula Jing Si Blok III, Lubuk Baja, Kota Batam, Sabtu (24/08/2024)
Bakti kesehatan kali ini fokus pada penanganan berbagai penyakit seperti katarak, hernia, benjolan, dan bibir sumbing, yang ditangani oleh tim medis dari Jakarta dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Kota Batam.
Gubernur Ansar Ahmad menyatakan bahwa kegiatan bakti sosial kesehatan ini merupakan bentuk kolaborasi yang sangat baik antara berbagai elemen dan komponen di Kepulauan Riau, khususnya dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Batam.
Ansar juga mendoakan agar Yayasan Buddha Tzu Chi Batam semakin eksis, maju, dan terus berkembang dalam menjalankan misi sosialnya. “Semoga Yayasan Buddha Tzu Chi Batam makin eksis, makin maju, dan terus berkembang,” harapnya.
Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Batam, Rudi Tan, menyampaikan bahwa tahun ini yayasan mengalokasikan kuota bagi sekitar 900 pasien dari seluruh Kepulauan Riau. Ia juga menegaskan bahwa semua biaya akomodasi bagi pasien yang terlibat dalam kegiatan bakti sosial ini ditanggung sepenuhnya oleh yayasan.
“Semua yang mendaftar dan menjadi pasien dalam kegiatan bakti sosial kesehatan kali ini, seluruh biaya akomodasinya kami tanggung,” jelas Rudi Tan.
Gubernur Ansar juga berkesempatan meninjau langsung jalannya kegiatan bakti sosial tersebut. Beliau melihat dapur umum yang menyediakan konsumsi makan bagi para pasien, ruang pendaftaran, ruang pemeriksaan, hingga tempat tindakan penanganan pasien.
(Afrizal)
Editor : Redaksi