Jejak Langkah di Gunung Bintan: Cerita dari Bintan Trekking & Fun Trail Run 5K
Para peserta Trekking & Fun Trail Run 5K foto bersama di kawasan Danau Bintan Enau, Sabtu (13/9). f- DisKominfo Bintan
BINTAN, (kepriraya.com)– Udara pagi yang lembap dan sejuk menyambut ratusan peserta saat matahari mulai menampakkan sinarnya di kawasan Danau Bintan Enau, Sabtu (13/9). Dari kejauhan terdengar riuh tawa, suara peluit panitia, hingga derap langkah peserta yang bersiap menaklukkan jalur hijau Gunung Bintan.
Malam sebelumnya, banyak peserta telah mendirikan tenda di kawasan wisata Poyotomo. Sambil menyalakan api unggun, mereka berbagi cerita, bersenda gurau, dan mempersiapkan energi untuk ajang yang bukan hanya sekadar lomba, melainkan juga pengalaman menyatu dengan alam.
“Rasanya luar biasa bisa ikut. Jalurnya memang menantang, tapi pemandangannya bikin lelah jadi hilang,” kata Sari, salah seorang peserta trail run yang datang bersama komunitas larinya dari Batam.
Sekretaris Daerah Bintan Ronny Kartika, yang ikut hadir melepas peserta, menyebut kegiatan ini sebagai wujud promosi wisata berbasis sport tourism. Namun bagi para peserta, ajang ini terasa lebih dari itu: sebuah perjalanan spiritual di alam yang masih terjaga.
Gunung Bintan sendiri adalah titik tertinggi di Pulau Bintan, menjulang lebih dari 300 meter di atas permukaan laut. Jalur trekkingnya melewati pepohonan besar, akar-akar yang menjalar, hingga suara burung yang saling bersahutan—menciptakan pengalaman yang jarang ditemui di perkotaan.
Tak hanya tubuh yang diuji, jiwa pun seakan disegarkan. Di garis finis, peluh bercucuran diganti senyum puas, sambil mencicipi kudapan tradisional yang dijajakan pelaku UMKM lokal. Bagi mereka, dukungan peserta berarti rezeki tambahan.
Event ini bukan sekadar ajang adu cepat, tapi juga ruang silaturahmi, ruang belajar mencintai alam, sekaligus ruang berbagi manfaat ekonomi. Itulah mengapa, setiap langkah di Bintan Trekking & Fun Trail Run 5K terasa lebih bermakna—meninggalkan jejak cerita yang akan terus dikenang. (Zuk)
