Erizal Ajak Guru PAI Jaga Marwah Pendidikan dan Nama Baik Kemenag

Pengukuhan pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) AGPAII Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan periode 2025–2030. berlangsung di Hotel Bintan Plaza, Tanjungpinang.Sabtu,(13/12) F -Kemenag TPI
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com) —Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAII) Provinsi Kepulauan Riau, Muhammad Hudawi, secara resmi mengukuhkan pengurus Dewan Pengurus Daerah (DPD) AGPAII Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan periode 2025–2030. Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Bintan Plaza, Tanjungpinang.
Pengukuhan ini disejalankan dengan pelaksanaan Asesmen Tuntas Baca Al-Qur’an serta Penilaian Moderasi Beragama bagi guru dan tenaga kependidikan Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2025. Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya peningkatan kompetensi profesional, spiritual, dan karakter guru PAI di Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Sabtu, (13/12/2025).
Ketua Panitia Pelaksana, Yusnisan, dalam laporannya menyampaikan bahwa peserta kegiatan terdiri dari 4 orang Pengawas PAI Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, serta 150 orang Guru PAI dari kedua daerah tersebut. Usai pelantikan, asesmen tuntas baca Al-Qur’an diikuti oleh 120 guru PAI, masing-masing 60 orang dari Kota Tanjungpinang dan 60 orang dari Kabupaten Bintan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Tanjungpinang, Erizal, dalam sambutannya mengajak seluruh guru PAI untuk bersama-sama menjaga nama baik Kementerian Agama. Ia juga menyampaikan data tunjangan profesi guru (TPG) PAI tahun 2025 yakni, TPG PAI PNS sebesar Rp4.608.673.000 dan TPG PAI PPPK sebesar Rp2.946.100.000, dengan total keseluruhan mencapai Rp7.554.773.000.
“Guru adalah pilar utama pembangunan pendidikan. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh sistem pendidikan, dan tanggung jawab besarnya berada di pundak guru,” tegas Erizal.
Ia menambahkan bahwa peran guru tidak dapat digantikan karena pendidikan bukan hanya transfer pengetahuan, melainkan juga pembentukan karakter, akhlak, dan budi pekerti. “Didiklah anak-anak kita dengan cinta, agar lahir generasi yang mencintai Tuhan, tanah air, dan sesama manusia,” pintanya. (Zuk)

