BATAMDAERAHHUKRIMTANJUNGPINANG

Buat Para Orang Tua, Waspada! Modus Kejahatan Via Telpon Anak Alami Kecelakaan Kembali Marak

BATAM (Kepriraya.com)- Kasus penipuan dengan modus pelaku mengabarkan via telpon kepada orang tua bahwa sang anak mengalami kecelakaan kembali marak di Batam.

Tidak sedikit para orang tua menjadi korban karena kabar buruk yang disampaikan pelaku kejahatan melalui telpon.

Agar terhindar menjadi korban trik penipu tersebut, Kapolsek Lubukbaja, Kompol Budi Hartono mengajak para orangtua yang memiliki anak sekolah mulai sekarang harus tetap waspada.

“Jika ada telepon dari orang yang tidak dikenal harus dikroscek terlebih dahulu. Jangan langsung percaya dengan modus kejahatan itu,” kata Budi, Jumat (5/8).

Kapolsek Lubuk Baja, Batam, Kompol Budi Hartono.

Budi menyebut, biasanya modus yang digunakan pelaku yakni mengabarkan sang anak mengalami kecelakaan parah dan sedang berada di rumah sakit.

“Untuk pengobatan sang anak, pelaku menyebutkan butuh biaya besar dan harus ditransferkan oleh orangtua pada hari itu juga,” terang Budi.

Budi mengungkapkan oknum tersebut biasanya menargetkan aksi kejahatannya yang mengaku dari sekolah dan pihak rumah sakit.

“Ini  harus diwaspadai. Jangan panik jika mendapat informasi kalau anak masuk rumah sakit. Hubungi orang-orang di sekolah seperti guru, kepala sekolah serta security sekolah guna memastikan kebenaran informasi tersebut” ingat Budi.

Budi meminta agar sekolah menjaga kerahasiaan informasi pribadi masing-masing siswanya.

Karena, modus ini bisa terjadi karena oknum tersebut memiliki data lengkap targetnya.

Seperti diketahui, kejadian penipuan dengan modus  penelpon gelap ke orang tua tersebut, baru-baru ini dialami Susi, warga Tiban.

“Sekitar pukul 20.00 WIB saya mendapat telpon dari orang yang tidak dikenal masuk ke no hp saya. Pelaku langsung mengabarkan kalau anak saya mengelamami kecelakaan hebat di salah satu bundaran jalan raya di Batam,” terang Susi, Jumat (5/8).

Mendapat kabar mengejutkan itu, terang saja sang ibu (Susi-red)  panik dan menanyakan lokasi kejadian serta sebab musababnya.

“Saat itu pelaku menyerahkan hp-nya kepada korban yang mengaku-ngaku sebagai anak saya. Dari suara hp pelaku, terdengar rintihan kesakitan minta tolong agar saya segera memenuhi permintaan pelaku untuk nentransfer uang saat itu juga buat pengobatan anak yang kritis,” ungkap Susi.

Selanjutnya, kata Susi, atas saran anak laki-lakinya yang saat itu ada di dekatnya, agar tidak gegabah mengabulkan permintaan pelaku.

“Anak saya langsung nenghubungi abangnya yang disebut-sebut pelaku mengalami kecelakaan tadi. Alhamdulillah, ternyata anak saya dalam keadaan sehat dan selamat,” ucap Susi.

Selang berapa menit, saat Susi kembali menghubungi ke nomor pelaku penipuan itu, langsung tidak aktif.(afr)

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *