DAERAHKEPRINASIONALTANJUNGPINANG

Kemendes & Perpusnas Dukung Desa Kembangkan Taman Bacaan-Perpustakaan

  • Kemendes Foto: Dok. Kemendes

JAKARTA – Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) menjalin kerja sama dengan Perpustakaan Nasional (Perpusnas). Kerja sama tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi bagi 75.265 desa di Indonesia.

Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kemendes PDTT Ivanovich Agusta mengatakan Kemendes PDTT dan Perpustakaan Nasional segera mengeluarkan surat edaran bersama untuk membuka kesempatan bagi 41.363 desa yang hendak mengembangkan Taman Bacaan Masyarakat, perpustakaan desa, pojok baca, atau nama lainnya.

“Desa dapat menciptakan perpustakaan desa, atau mendukung Taman Bacaan Masyarakat atau lembaga serupa lainnya yang benar-benar berguna bagi warga. Agar APB Desa dapat mendukung TBM atau lembaga serupa yang sudah dikembangkan masyarakat, dalam bentuk penganggaran dari APBDes, maka harus ditetapkan sebagai Lembaga Kemasyarakatan Desa (LKD),” kata Ivanovich dalam keterangan tertulis, Kamis (8/5/2024).

“Perlu ditekankan, jika Taman Bacaan Masyarakat atau lembaga serupa ingin mandiri tanpa bantuan APBDes, maka tidak perlu ditetapkan sebagai LKD,” sambungnya.

Hal itu diungkapkan olehnya di acara Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca di Lombok Utara, hari ini. Hadir dalam kesempatan tersebut tokoh pegiat literasi Lombok Utara Adi Purwanto, Asisten Bidang Pemerintahan Kesra Lombok Utara Admaja Gumbara.

Hadir juga Plt.Kadis Perpustakaan Nusa Tenggara Barat Amir, Deputi Bidang Sumber Daya Perpustakaan Nasional Adin Bondar, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra, dan Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kemenko PMK Molly Prabawaty.

Ivanovich mengatakan Anggaran APBDes untuk perpustakaan desa dan Taman Bacaan Masyarakat, harus sudah tercantum dalam Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) tahun berjalan. Menurutnya, jika belum dianggarkan dalam Siskeudes tahun berjalan, maka desa dapat melakukan review RPJM Desa periode berjalan, diikuti RKP Desa tahun berjalan dan APBDesa tahun berjalan untuk mencantumkan kegiatan Taman Bacaan Masyarakat Desa, perpustakaan desa, atau nama lain yang serupa.

Dia menambahkan Musyawarah Desa Khusus dilaksanakan untuk menetapkan kegiatan Taman Bacaan Masyarakat Desa, perpustakaan desa, atau nama lain yang serupa ke dalam RPJM Desa periode berjalan, RKP Desa tahun berjalan, dan APBDesa tahun berjalan.

“Belanja kegiatan Taman Bacaan Masyarakat Desa, Perpustakaan Desa, atau nama lain yang serupa dimasukkan ke dalam Siskeudes akun 02.01.04, 02.01.07, 02.01.08, atau 02.01.09,” jelasnya.

Sementara itu, Adin Bondar mengatakan pihaknya telah membagikan 10 juta buku untuk memperkaya literasi di desa.

“Tahun ini Perpustakaan Nasional juga membagikan 10 juta judul buku untuk 10 ribu perpustakaan desa dan Taman Bacaan Masyarakat Desa. Khusus bagi perpustakaan desa, juga didukung kegiatan literasi berupa program membaca nyaring bagi ibu-ibu di desa, pertemuan literati,” tutupnya.

Sebagai informasi tambahan, dalam kesempatan tersebut, ada 10 desa yang mendapatkan bantuan 1.000 buku dari perpustakaan nasional. Ada beragam buku yang diberikan, salah satunya karya Menteri Desa PDTT A Halim Iskandar dan dukungan dana Rp 5 juta. Berikut adalah 10 desa yang mendapatkan bantuan.

  1. Perpustakaan Desa Malaka, Desa Malaka
  2. Perpustakaan Bangkit Bersama, Desa Loloan
  3. Perpustakaan Desa Sama Guna, Desa Sama Guna
  4. Perpustakaan Desa Santong Mulia, Desa Santong Mulia
  5. Perpustakaan Pacu Membaca Desa Sesait, Desa Sesait
  6. Taman Bacaan Masyarakat Anak Bumi Gili Trawangan, Desa Gili Trawangan
  7. Klub Baca Perempuan, Desa Medana
  8. Taman Pendidikan Al Qur’an Nurul Yakin, Desa Sama Guna
  9. Bale Baca Dayan Gunung, Desa Segara Katon
  10. Kampoeng Literasi, Desa Selelos. (anl/ega)

Sumber : detiknews.com


0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *