Rombongan Wisata Religi dari Malaysia Kunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar di Tanjungpinang

Rombongan wisata religi dari Malaka, Malaysia yang berjumlah 32 orang ini dipimpin oleh Ustaz Rusli, tiba pada Rabu (30/10) menggunakan satu armada bus. f- Pandi
TANJUNGPINANG, (kepriraya.com)– Pondok Pesantren Al Kautsar yang terletak di Kampung Sidomulyo, Kelurahan Batu IX, Kecamatan Tanjungpinang Timur, Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau, menerima kunjungan rombongan wisata religi dari Malaka, Malaysia. Rombongan yang berjumlah 32 orang ini dipimpin oleh Ustaz Rusli, tiba pada Rabu (30/10) menggunakan satu armada bus.
Setibanya di pesantren, para tamu disambut langsung oleh pengasuh Pondok Pesantren Al Kautsar, KH. Supeno, yang didampingi oleh KH. Bambang Maryono. Kunjungan ini merupakan bagian dari program wisata religi yang kerap dilakukan oleh wisatawan asing, terutama dari Singapura dan Malaysia, untuk mengenal lebih dekat ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) yang diajarkan di pesantren ini.
Para wisatawan diajak berkeliling kompleks pondok yang terdiri dari dua bagian, yaitu pondok putra dan pondok putri, yang masing-masing terpisah oleh jalan utama. Pondok Pesantren Al Kautsar ini juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, di antaranya lapangan olahraga, Gedung Olahraga (GOR), dan Masjid Al Kautsar, yang menjadi pusat kegiatan santri sehari-hari.
Pada malam hari, Rombongan mengikuti kegiatan pengajian di Masjid Al Kautsar untuk menambah wawasan keagamaan mereka. “Kami merasa senang bisa belajar dan memahami Islam dengan pendekatan yang hangat dan ramah seperti ini,” ungkap Ustaz Rusli, pimpinan rombongan.
Selain mengunjungi Pondok Pesantren Al Kautsar, para wisatawan juga berencana mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan religius lainnya, seperti Masjid Penyengat dan makam Raja Haji Fisabilillah, yang terkenal sebagai pejuang dan ulama yang gigih mempertahankan tanah air dari penjajahan.
Wisata religi ke Pondok Pesantren Al Kautsar ini diharapkan mampu mempererat hubungan persaudaraan sesama Muslim antarnegara sekaligus memberikan wawasan tentang tradisi keislaman yang diajarkan di pesantren.
(Pandi)