TNI Al Gelar Latihan Operasi Dukungan Pasukan Khusus di Pantai Todak
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali meninjau dan menyaksikan langsung latihan operasi dukungan pasukan khusus di Pantai Todak,Sabtu, 14 Desember 2024. f-juki /kepriraya.com
LINGGA, (kepriraya.com)- Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali meninjau dan menyaksikan langsung latihan operasi dukungan pasukan khusus di Pantai Todak, Desa Batu Berdaun, Kecamatan Singkep, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Sabtu, 14 Desember 2024. Ia didampingi sejumlah pejabat tinggi TNI AL.
Latihan ini melibatkan tiga satuan pasukan khusus TNI AL: Detasemen Jalamangkara (Denjaka), Komando Pasukan Katak (Kopaska), dan Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) Korps Marinir. Berbagai materi latihan dipraktikkan, antara lain pendaratan khusus, beach clearing & demolisi (pembersihan pantai dan penghancuran), terjun tempur, penggunaan perahu karet (rubber duck), serta fast roping/stabo (teknik penurunan cepat dari helikopter).Untuk mendukung latihan, TNI AL mengerahkan satu Kapal Republik Indonesia (KRI) jenis Landing Ship Tank (LST), helikopter Panther dan Bell, pesawat Casa, perahu karet berbadan keras (Rigid-Hulled Inflatable Boat/RHIB), perahu cepat Kraka Jet Boat, serta puluhan perahu karet biasa. Tak kurang dari 500 prajurit, baik pelaku maupun pendukung latihan, terlibat dalam kegiatan ini.
TNI AL memiliki tiga satuan elit pasukan khusus. Denjaka merupakan satuan gabungan personel Kopaska dan Taifib Marinir yang terlatih dalam penanggulangan teror aspek laut. Kopaska adalah pasukan elit dengan spesialisasi peperangan laut khusus. Adapun Taifib merupakan satuan khusus Korps Marinir yang berspesialisasi dalam operasi pengintaian amfibi dan pengintaian khususDalam latihan ini, disimulasikan kehadiran Foreign Terrorist Fighters (FTF) yang melakukan sabotase terhadap instalasi militer strategis, pelabuhan utama, dan jalur perdagangan laut di sekitar Dabo Singkep. A
ksi mereka dirancang untuk melumpuhkan perekonomian dan merusak kepercayaan publik terhadap kemampuan negara menjaga kedaulatan. Rencana FTF ini bukan hanya ancaman lokal, melainkan ancaman strategis yang dapat berdampak sistemik bagi Indonesia dan kawasan regional.
Situasi genting ini menuntut respons cepat, terukur, dan tanpa kompromi. TNI AL mengerahkan pasukan khusus—Denjaka, Kopaska, dan Taifib—untuk melumpuhkan ancaman dan memulihkan keamanan.
Usai latihan, TNI AL menggelar bakti sosial di wilayah tersebut. Kegiatan ini berupa pembagian paket bantuan sembako kepada 300 warga pesisir, bakti kesehatan berupa pengobatan dan khitan gratis bagi 200 warga, serta makan sehat bergizi bersama 500 siswa di Dabo Singkep. (Juki)