Tata Cara Sholat Dhuha: Panduan Lengkap, Niat, dan Doa Setelahnya
Ilustrasi tata cara sholat dhuha. (Net)
HIKMAH, (kepriraya.com) – Sholat Dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW karena memiliki banyak keutamaan. Sholat ini dikerjakan pada pagi hari dan menjadi salah satu amalan yang mendatangkan pahala berlimpah bagi umat Islam.
Untuk meraih keutamaan sholat Dhuha, memahami tata cara sholat Dhuha dengan benar adalah hal yang sangat penting. Dengan menunaikan sholat Dhuha sesuai tuntunan, setiap muslim berpeluang mendapatkan keberkahan, kemudahan rezeki, dan ampunan dari Allah SWT
Hukum Sholat Dhuha
Berdasarkan buku Berkah Shalat Dhuha karya M. Khalilurrahman Al Mahfani, sholat Dhuha dihukumi sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Rasulullah SAW senantiasa melaksanakan sholat ini dan berpesan kepada para sahabatnya agar mengerjakannya serta menjadikannya sebagai wasiat.
Dalam sebuah riwayat, Abu Hurairah RA berkata:
أَوْصَانِي خَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامِ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَيْ الضُّحَى وَأَنْ أُوْتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ.
Artinya: “Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat Witir sebelum tidur.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Niat Sholat Dhuha
Dalam melaksanakan sholat Dhuha, hal yang pertama harus dilakukan adalah berniat dengan tulus untuk beribadah kepada Allah SWT. Dikutip dari buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari oleh Ustadz Arif Rahman, berikut adalah niat sholat Dhuha:
اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadh dhuhaa rak’ataini mustaqbilal qiblati adaan lillaahi ta’aalaa.
Artinya: “Aku niat sholat dhuha dua rakaat, karena Allah ta’ala.”
Artinya: “Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat Witir sebelum tidur.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
Tata Cara Sholat Dhuha
Kembali mengutip buku Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari oleh Ustadz Arif Rahman, sholat dhuha paling sedikit dilaksanakan dalam dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat. Dalam pelaksanaannya, sholat Dhuha dilakukan secara munfarid atau sendiri.
Berikut ini adalah urutan tata cara sholat Dhuha:
Membaca niat sholat Dhuha.
Membaca doa Iftitah setelah takbiratul ihram.
Membaca surat Al-Fatihah.
Membaca satu surat dalam Al-Qur’an, disarankan pada rakaat pertama membaca surat Asy-Syams dan rakaat kedua surat Al-Lail.
Ruku’ sambil membaca tasbih sebanyak tiga kali.
I’tidal
Melakukan sujud pertama sambil membaca tasbih tiga kali.
Duduk di antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
Melakukan sujud kedua sambil membaca tasbih tiga kali.
Duduk di antara dua sujud sambil membaca bacaannya.
Melakukan sujud kedua sambil membaca tasbih tiga kali.
Menyelesaikan rakaat pertama, kemudian melanjutkan rakaat kedua dengan cara yang sama, lalu diakhiri dengan tasyahud akhir.
Doa Setelah Dhuha
Untuk menyempurnakan ibadah sholat sunnah Dhuha, umat Islam juga bisa memanjatkan doa kepada Allah SWT. Berikut doa setelah sholat Dhuha yang dinukil dari buku Bertambah Kaya & Berkah Dengan Shalat Dhuha karya Ustaz Khalillurahman El-Mahfani,
اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ
اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
Arab latin: Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka.
Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin
Artinya: “Ya Allah, bahwasanya waktu dhuha itu waktu dhuhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu.
Ya Allah, jika rezeki masih diatas langit, turunkanlah dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dhuha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hambaMu yang shaleh”
Sumber : detikhikmah