Hujan Jadi Kendala Pengerjaan Proyek Jalan DAM Baloi, Progres Pekerjaan Lebih dari 80 Persen
BATAM (Kepriraya.com)- Kondisi hujan deras dan angin kencang berdampak besar pada pengerjaan proyek jalan DAM Baloi, Batam senilai Rp16.585.858.000,00 yang sedang dikerjakan PT Fata Perdana Mandiri sejak dua bulan belakangan.
Project Manager perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi, Rony menyampaikan bahwa proyek konstruksi merupakan proyek yang pengerjaannya cukup kompleks. Terutama kondisi cuaca.
“Dengan tingkat kesulitan tiap tahap pekerjaannya terbilang tinggi, melibatkan banyak sumber daya dan pihak terkait, resiko tinggi, serta aspek ketidakpastian yang tinggi pula,” ujar Roni, Jumat (24/6).
Pengerjaan jalan tersebut, kata Rony, tentunya sangat dipengaruhi kondisi cuaca. Apabila sistem pengecoran dilaksanakan, tentunya akan berdampak buruk terhadap redymix .
Menuryt Rony, saat cuaca cerah, pekerjaan berjalan lancar dan sebaliknya saat cuaca buruk, maka pekerjaan pun akan terhambat, tidak maksimal, dan tidak berjalan sesuai rencana.
“Tingginya intensitas hujan tidak memungkinkan melakukan pekerjaan jalan, sebab mempengaruhi kualitas jalan itu sendiri. Meski begitu, kami sebagai kontraktor tetap berusaha agar dapat merampungkan secepat mungkin,” imbuh Rony.
Lebih lanjut Rony menjelaskan, pihaknya juga tidak menghendaki terjadinya keterlambatan dalam menyelesaikan proyek jalan yang sudah rampung lebih dari 80 persen itu.
“Siapa pun kontraktor pelaksana proyek pastinya ingin cepat menyelesaikan kerjaannya. Tapi di satu sisi cuaca yang tidak bersahabat seperti hujan deras beberapa minggu belakangan ini di Batam, berdampak terhadap pekerjaan yang sedang berjalan,” ujarnya.
Kendati demikian, Rony tetap terus berupaya agar proyek jalan DAM Baloi tersebut selesai sesuai dengan adendum yang diberikan PPK sebelumnya.
“Insya Allah kalau cuaca terang, pengerjaan jalan ini dalam waktu dekat segera rampung, dan kelancaran lalu lintas dapat kembali lancar seperti semula,” harap Rony.
Diberitakan sebelumnya, proyek pembangunan drainase DAM Baloi di Jalan Yos Sudarso, Batam senilai Rp16.585.858.000,00 mendapat sorotan dari Ombusman Kepri.
Pasalnya proyek yang bersumber dari dana PNBP BP Batam tahun anggaran 2021-2022 itu hingga saat ini belum tuntas pengerjaannya.
Sesuai kontrak, pekerjaan harus selesai pada 6 April 2022 (150 hari kalender). Namun diperpanjang selama 50 hari.
Kepala Perwakilan Ombudsman Kepri, Lagat Parroha Patar Siadari memastikan, pihaknya akan memantau progres pekerjaan fisik pembangunan DAM Baloi tersebut.
“Meskipun ini merupakan perjanjian infrastruktur kerja antara BP Batam dengan korporasi, namun Ombudsman akan menyatukan kemajuan pekerjaan fisik tersebut agar dapat dilaksanakan dengan baik tanpa penyimpangan,” kata Lagat, melalui pessan Whats App, Kamis (16/6) lalu.
Ia berharap Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) proyek tersebut ikut melakukan pengawasan pekerjaan di lapangan.
“Jangan sampai ada persoalan hukum nantinya,” ujar Lagat mengingatkan.
Sementara itu, Kabiro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait mengaku pihaknya memberikan perpanjangan pengerjaan atau adendum maksimal 50 hari dengan denda 1000 permil.
Ditanya seperti apa pengawasan yang dilakukan BP Batam terhadap proyek tersebut, Ariastuty menyebut pihaknya melakukan pengawasan pagi hingga sore hari.
“Pagi sore,” kata dia singkat..(afr)